Mengenal Bank Digital di Indonesia Yang Terus Berkembang : Transaksi Online Tanpa Ada Kantor Layanan Nasabah.

Mengenal Bank Digital di Indonesia Yang Terus Berkembang : Transaksi Online Tanpa Ada Kantor Layanan Nasabah.

Mengenal Bank Digital di Indonesia Yang Terus Berkembang : Transaksi Online Tanpa Ada Kantor Layanan Nasabah.--instagram.com/@bisnis.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Saat ini kita sering melihat promosi Allo Bank di gerai transmart. Di setiap label harga di konter-konter barang ada logo Allo Bank. Banyak yang belum kenal kalau Allo Bank ini adalah salah satu  bank digital.

Di Palembang sendiri, tidak ada kantor Allo Bank ini. Yap, karena itulah ciri utama dari Bank digital. Mereka hanya punya kantor adminitrasi di pusat saja. Salah satu ciri bank digital adalah transaksi perbankan dilakukan secara online tanpa ada kantor layanan nasabah.

Semua transaksi perbankan dilakukan secara online dan mandiri. Mungkin sebagian masyarakat belum tahu apa itu bank digital?

Lahirnya bank digital di tengah masyarakat yang sudah menggunakan teknologi digital seperti pemakaian Handphone dengan berbagai aplikasi.

BACA JUGA:Deddy Corbuzier beberkan Rahasia Kesehatan dan Kebugaran yang Menawan

Selain itu, bank digital pun mendapatkan perlindungan serta terjamin dari risiko pencurian simpanan. Lembaga PenjaminKeuangan (LPS) yang akan memberikan jaminan kemanan kepada nasabah layaknya bank konvensional.

Selian itu, bank digital juga harus mendapatkan izin resmi OJK sehingga menanung di bank yang terdaftar di bank OJK menjadi lebih aman dan terpercaya. 

Sementara itu , berdasarkan katadata.co.id beberapa alasan konsumen menggunakan bank digital diantaranya.

Kepraktisan menjadi tujuan utama konsumen memilih bank digital. Konsumen mengganggap transaksi fisik di kantor knator bank dengan cara mengantri akan menghabiskan waktu dan dinilai tidak efisien lagi.

BACA JUGA:Denise Chariesta Nangis, Gelar Acara Siraman 7 Bulanan Tanpa Suami dan Teman Artis Tak Datang

Sementara, menurut kajian goggle dan Temasek yang memperkirakan pada tahun 2025, layanan bank digital di ASIA berpotensi naik dan mencapai US$ 38-60 mliar pertahun.

Karena itu, para konglomerat yang memiliki bank-bank di Indonesia menggandeng perusahaan teknologi untuk bermain di sistim perbankan digital.

Sebut saja Allo Bank yang dimiliki CT Corporasi dengan menggandeng eskositem grup Salim yang sudah memiliki jaringan ritel fisik Indomaret yang jumlahnya cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia.

CT grup juga menggandeng raksasa ekosistem digital, seperti Bukalapak, Grab, Traveloka sampai Carro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber