Musim Angin Barat Paksa Nelayan Balik Hari

BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Musim angin barat sudah melanda perairan Sungsang, Banyuasin, Sumsel perbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung.

Dengan mulainya musim angin barat itu, tentunya posisi air tinggi dan pasang. "Saat ini saja posisi air pasang dan tinggi, " kata Romi Candra Kepala Desa Sungsang IV. 

Kemudian juga kondisi air sudah mulai berubah, ini dapat dilihat dari hasil laut nelayan yang mulai berkurang. "Mulai berkurang," bebernya.

Ini dampak dari kondisi cuaca sehingga nelayan ada sebagian tidak berani untuk melaut sementara waktu. Ia menambahkan tapi untuk kondisi cuaca di sekitaran sungsang masih terpantau bagus. "Berbeda di laut yang tinggi," tukasnya.

BACA JUGA:6 Artis Wanita Terkaya di Indonesia, Nomor Satu Gak Nyangka

BACA JUGA:Ini Daftar Gaji ASN Terbaru Update Desember, Tertinggi 5,9 Juta

Ketua KTNA Banyuasin Sukardi mengatakan saat ini sudah masuk musim angin barat dan akan berlangsung hingga bulan Januari mendatang.

Ia menambahkan dampak dari musim angin barat ini sendiri nelayan sebagian ada yang tidak lagi menginap/ bersandar di lautan untuk mencari ikan. "Mereka balik hari," katanya. 

Memang masih ada yang menginap, tapi para nelayan juga melihat kondisi cuaca di lapangan. "Nelayan pasti lebih paham, " bebernya.

Musim angin barat ini berdampak semua buat nelayan di Sungsang, karena kapal yang dimiliki nelayan mayoritas 3 GT sampai paling besar 10 GT." Tidak ada yang besar lagi," tutur pria yang menjabat wakil ketua I DPRD Banyuasin ini. 

Terkait hal itu, ia berharap kepada pemerintah agar nelayan tangkap yang ada di wilayah Sungsang diberikan alternatif menjadi nelayan budidaya ikan. "Itu alternatif selama kondisi cuaca kurang bersahabat, dan mengurangi resiko," terangnya. 

BACA JUGA:Bantu Perbaiki Jalan Rusak ASMARA Atasi Keluhan Masyarakat

BACA JUGA:Pasca Bom Bunuh Diri di Bandung, Polres Ogan Ilir Tingkatkan Penjagaan Mako

Kadishub Banyuasin Mulyanto mengatakan dengan kondisi masuknya angin musim barat, pihaknya meminta kepada masyarakat terutama nelayan agar mewaspadai cuaca yang cukup ekstrim. "Seperti gelombang tinggi serta angin yang cukup kencang," katanya.

Sumber: