Bapak AI Peringatkan: AI Mengembangkan Bahasanya Sendiri dan Melampaui Kecerdasan Manusia

Bapak AI Peringatkan: AI  Mengembangkan Bahasanya Sendiri dan Melampaui Kecerdasan Manusia

Geoffrey Hinton kembali memperingatkan tentang meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI).--Freepik.com

“Aku selalu berpikir bahwa masa depan itu masih jauh, dan aku berharap dulu sudah memikirkan soal keamanan sejak dini.” Kini, kesadaran yang datang terlambat itulah yang mendorong advokasinya.

BACA JUGA:Cara Merawat Baterai Redmi Note agar Tetap Awet: Panduan Praktis untuk Pengguna Harian

BACA JUGA:Rumah di Simpang Borang Palembang Terbakar, Penyebab Diduga Korsleting Listrik

Cara AI belajar menjadi salah satu sumber ketakutan terbesar bagi Hinton.Berbeda dengan manusia yang harus membagikan pengetahuan secara perlahan, "otak digital" bisa menyalin dan menempelkan pengetahuan dalam sekejap.

“Bayangkan jika 10.000 orang belajar sesuatu dan semuanya langsung mengetahuinya secara bersamaan—itulah yang terjadi dalam sistem ini,” ujarnya kepada BBC News.

Kecerdasan kolektif dan terhubung ini memungkinkan AI untuk meningkatkan pembelajarannya dengan kecepatan yang tidak bisa disaingi manusia.

Dalam hal pengetahuan umum mentah, AI seperti GPT-4 kini berada di atas kemampuan manusia.. Untuk saat ini, kemampuan bernalar masih menjadi keunggulan manusia—namun, menurut Hinton, keunggulan itu menyusut dengan cepat.

BACA JUGA:1 Rumah di Desa Kenten Laut Hangus Terbakar, 2 Korban Alami Luka Bakar

BACA JUGA:Puslitbang Polri Lakukan Penelitian Strategis Digitalisasi Penyidikan dan Ketahanan Pangan di Polda Sumsel

Meskipun ia cukup vokal, Hinton mengatakan bahwa banyak orang di industri teknologi tidak sejujur dirinya.

“Banyak orang di perusahaan besar meremehkan risiko ini,” katanya, sembari menyebut bahwa kekhawatiran pribadi mereka tidak tercermin dalam pernyataan publik.

Menurutnya, satu-satunya pengecualian adalah CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, yang dianggap benar-benar memperhatikan risiko tersebut.

Tentang keputusannya mundur dari Google pada 2023, Hinton menegaskan bahwa hal itu bukanlah bentuk protes.

“Saya keluar dari Google karena saya sudah berusia 75 tahun dan tidak bisa lagi menulis program secara efektif. Tapi setelah keluar, mungkin saya bisa lebih bebas berbicara tentang risiko-risiko ini,” jelasnya.

BACA JUGA:Annur Lapor Polisi atas Tuduhan Curi Kucing Persia dan Disebarluaskan di Medsos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber