Belum Lama Beroperasi, BYD Sudah Terlibat Beberapa Masalah Hukum di Indonesia

Belum Lama Beroperasi, BYD Sudah Terlibat Beberapa Masalah Hukum di Indonesia

Belum Lama Beroperasi, BYD Sudah Terlibat Beberapa Masalah Hukum di Indonesia--ilustrasi pribadi

PALTV.CO.ID - BYD salah satu produsen mobil listrik asal Tiongkok, mulai merambah pasar Indonesia sejak awal tahun 2024.

Meski terbilang masih pendatang baru, kehadiran BYD di Indonesia ternyata tidak berjalan mulus. Dalam waktu yang belum genap dua tahun, perusahaan ini sudah beberapa kali tersandung persoalan hukum.

Mulai dari gugatan soal penggunaan nama dagang hingga gangguan dari kelompok masyarakat terkait rencana pembangunan fasilitas produksi.

Salah satu perkara hukum yang menjadi sorotan adalah sengketa merek dagang Denza. Denza jadi bagian dari merek BYD yang dikhususkan untuk jenis premium.

BACA JUGA:Bernuansa Singapura, Desa Wisata Pangan Mandiri Pilihannya.

BACA JUGA:PLN dan Kemendiktisaintek Jalin Kolaborasi Riset untuk Masa Depan Energi Nasional

merek ini merupakan hasil Kerjasama antara BYD dengan pabrikan Jerman Mercedes-Benz. Namun dalam perjalanannya, Mercedes-Benz memutuskan keluar dari kerja sama, dan kini Denza sepenuhnya berada di bawah kendali BYD.

Di sisi lain, masalah muncul ketika BYD hendak memperkenalkan merek Denza ke pasar otomotif Indonesia. 

Nama Denza sebenarnya terdaftar lebih dahulu sebagai merek oleh perusahaan lokal, yakni PT Worcas Nusantara Abadi. 



BYD salah satu produsen mobil listrik asal Tiongkok--ilustrasi pribadi


Perusahaan tersebut mengajukan pendaftaran merek Denza ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 3 Juli 2023 dan telah memperoleh perlindungan hukum hingga tahun 2033. Artinya, secara hukum, nama Denza sudah sah dimiliki oleh PT Worcas di Indonesia.

BACA JUGA:15 Tahun Terbengkalai, Rumah Rusun Ini Akan Disulap Jadi Rumah Singgah Pasien!

BACA JUGA:Strategi Marketing Yamaha, Uji Ketangguhan Motor Dengan Cara Ekstrem

Menariknya, PT Worcas bukan perusahaan otomotif. Mereka bergerak di sektor yang sangat berbeda, mulai dari layanan kesehatan, bisnis kuliner, hingga ekspor berbagai produk ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber