7 Penyebab Mobil Diesel Eropa di Indonesia Jadi Boros
7 Penyebab Mobil Diesel Eropa di Indonesia Jadi Boros--motor1.com
Akibatnya, efisiensi bahan bakar dapat menurun karena mesin tidak bekerja secara optimal. Selain itu, penumpukan karbon di injektor bahan bakar dan EGR (Exhaust Gas Recirculation) juga dapat memengaruhi konsumsi solar.
4. Teknologi Canggih yang Tidak Dimanfaatkan
BACA JUGA:Kajati Sumsel Kunjungi Kantor PALTV, Bahas Optimalisasi Peran Kejaksaan di Sumsel
BACA JUGA:Wolf Man Film Horor yang Berusaha Menggabungkan Drama Keluarga dan Teror
Mobil diesel Eropa dilengkapi dengan teknologi canggih seperti mode berkendara hemat energi (eco mode) dan sistem start-stop otomatis.
Namun, banyak pengguna yang tidak memanfaatkan fitur ini atau bahkan menonaktifkannya karena alasan kenyamanan. Akibatnya, potensi penghematan bahan bakar tidak tercapai.
5. Penggunaan Aksesoris Tambahan yang Tidak Sesuai
Penggunaan aksesoris tambahan seperti roof rack, bumper besi, atau ban besar dapat meningkatkan bobot kendaraan dan hambatan angin, sehingga membuat konsumsi bahan bakar meningkat.
BACA JUGA:Setelah Lama Vakum, Cameron Diaz Hadir di Film Back In Action
BACA JUGA:Bandar Narkoba Penikam Briptu Faras Terancam Pasal Berlapis
Selain itu, beberapa aksesoris elektronik seperti lampu tambahan dan sistem audio berdaya besar juga dapat meningkatkan beban kerja alternator, yang pada akhirnya berdampak pada efisiensi bahan bakar.
6. Kebiasaan Berkendara yang Tidak Efisien
Kebiasaan pengemudi juga memainkan peran penting dalam konsumsi bahan bakar. Akselerasi mendadak, pengereman yang tidak halus, dan kecepatan tinggi yang tidak stabil dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat.
Mobil diesel Eropa biasanya dirancang untuk berkendara dengan gaya yang halus dan efisien, sehingga kebiasaan mengemudi yang agresif dapat mengurangi efisiensinya.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar Simulasi Wisata Menara Jembatan Ampera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber