Telegram Akhirnya Menguntungkan Setelah 11 Tahun
Aplikasi Telegram --foto : freepik
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Layanan pesan yang dikenal dengan privasi tinggi ini, yang didirikan oleh Pavel Durov dan saudaranya Nikolai, memulai perjalanan panjangnya pada tahun 2013.
Telegram diluncurkan dengan tujuan utama memberikan alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan aplikasi pesan lain yang ada saat itu, seperti WhatsApp dan Facebook Messenger.
Keputusan untuk tidak mengandalkan iklan atau metode monetisasi umum lainnya membuat Telegram mengalami kesulitan keuangan yang signifikan dalam beberapa tahun pertama.
Namun, pada akhirnya Telegram berhasil mencapai titik keuntungan, dan banyak yang penasaran mengenai faktor apa yang menyebabkan pencapaian ini.
BACA JUGA:Deretan Bot Kencan Telegram
BACA JUGA:Telegram Perkenalkan Fitur Baru untuk Membantu Konten Kreator Menghasilkan Uang
Telegram adalah aplikasi pesan lintas platform yang dikembangkan oleh Pavel Durov --Foto : Freepik.com@freepik
Kesulitan Monetisasi di Masa Awal
Telegram memang memulai dengan misi yang ambisius, yaitu menciptakan aplikasi komunikasi yang lebih bebas dan aman, terutama bagi mereka yang peduli dengan privasi.
Namun, untuk mencapai hal ini, Telegram menghindari penggunaan iklan atau data pengguna sebagai sumber pendapatan. Keputusan ini sempat menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Telegram dalam mencari cara untuk menghasilkan uang.
Selama bertahun-tahun, Telegram tetap beroperasi tanpa biaya berlangganan atau model monetisasi yang jelas. Pada tahun 2021, Telegram akhirnya memperkenalkan beberapa cara baru untuk menghasilkan pendapatan.
BACA JUGA:CEO Telegram Akan Bagikan Nomor HP dan ID Pengguna ke Pemerintah Jika Mencurigakan
BACA JUGA:Hamster Kombat: Game Viral di Telegram yang Menarik dan Menguntungkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber