Solid State, Masa Depan Baterai Kendaraan Listrik yang Semakin Dekat
Solid State, Masa Depan Baterai Kendaraan Listrik yang Semakin Dekat--ilustrasi pribadi
PALTV.CO.ID - Perkembangan teknologi baterai solid state kini tengah menjadi sorotan utama di dunia otomotif.
Teknologi baterai solid state yang telah lama dianggap sebagai terobosan besar ini tampaknya akan segera hadir lebih cepat dari yang diperkirakan.
Baterai solid state yang disebut-sebut sebagai kunci untuk meningkatkan kinerja dan daya tahan kendaraan listrik (EV), diharapkan dapat mengubah lanskap industri otomotif global.
Menurut laporan dari Electrek, kepala ilmuwan dan insinyur dari perusahaan kendaraan listrik terkemuka BYD, Lian Yubo, mengungkapkan bahwa baterai solid state akan mulai digunakan secara luas dalam lima tahun ke depan.
BACA JUGA:Pembelajaran Mesin di Ujung Jari Tren dan Evolusi Terbaru
BACA JUGA:Pengisian Daya Tanpa Kabel, Inovasi Futuristik yang Kini Jadi Kenyataan!
Dalam pidatonya di Kongres Energi Baru Dunia 2024 di China, Lian memperkirakan bahwa baterai ini kemungkinan besar akan pertama kali digunakan pada kendaraan listrik mewah.
Seiring dengan waktu, baterai tersebut akan diintegrasikan ke dalam segmen kendaraan listrik kelas menengah dan bawah.
Langkah BYD untuk mempercepat pengembangan teknologi baterai solid state ini menunjukkan ambisi besar perusahaan untuk memimpin pasar otomotif global.
Dengan pangsa pasar baterai EV global sebesar 15,8% pada paruh pertama tahun 2024, BYD telah berada di posisi kedua setelah CATL, perusahaan baterai EV terbesar di dunia yang menguasai 37,8% pangsa pasar.
BACA JUGA:Sosok Irjen Pol Andi Rian, Kapolda Sumsel Baru yang Berpengalaman di Reskrim dan Religius
BACA JUGA:Kenapa Honda Monkey Mahal, Motor Kecil 125CC Seharga mobil
CATL, yang juga melihat potensi besar dalam teknologi solid state, menyatakan niatnya untuk memproduksi baterai solid state secara massal pada tahun 2027.
Meskipun produksi awal akan terbatas, perusahaan ini menyadari bahwa tantangan terbesar adalah biaya produksi yang sangat tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber