Beasiswa S2 dari Pemerintah Inggris Tawarkan Peluang Emas bagi Indonesia Timur

PALTV.CO.ID -  Pemerintah Inggris melalui program beasiswa Chevening telah membuka kesempatan bagi para akademisi dan pemimpin potensial di wilayah Timur Indonesia untuk mengejar gelar S2 di Inggris.

Dengan kuota sebanyak 50 beasiswa, program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pemimpin masa depan dari daerah-daerah ini.

Dalam upaya memperluas jangkauan dan meningkatkan partisipasi dari Indonesia Timur, Kedutaan Inggris telah mengadakan kunjungan ke Universitas Hasanudin di Makassar.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh banyak mahasiswa yang berpotensi dan berminat untuk melanjutkan pendidikan ke level internasional.

BACA JUGA:Google Mengumumkan Beasiswa Pelatihan AI bagi 10.000 Siswa di Indonesia.

BACA JUGA:Galon Air Polikarbonat: Waspadai Risiko Tersembunyi BPA

"Kami sangat senang melihat antusiasme dari para calon penerima beasiswa di Makassar," ujar Dominic Jermey, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste.

"Beasiswa Chevening tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang."

Beasiswa ini tidak hanya menawarkan dana pendidikan penuh, tetapi juga menghubungkan para penerima dengan jaringan global dari lebih dari 57.000 alumni Chevening di seluruh dunia.

Para alumni ini telah terbukti dalam berbagai sektor, termasuk perubahan iklim, kesetaraan gender, media, bisnis, dan sektor publik.

BACA JUGA: Festival Kekayaan Intelektual 2024 Tonggak Baru Perlindungan Kekayaan Intelektual di Indonesia

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Kumpulkan PNBP Rp1,528 Miliar dari Layanan Kekayaan Intelektual

Pendaftaran untuk beasiswa ini dibuka mulai 6 Agustus hingga 5 November 2024. Para calon dapat mengunjungi situs web resmi Chevening di chevening.org/apply untuk informasi lebih lanjut dan mengajukan aplikasi mereka.

Kunjungan ini merupakan bagian dari serangkaian upaya Kedutaan Inggris untuk memberikan informasi secara langsung kepada pemangku kepentingan di daerah-daerah seperti Makassar dan Gorontalo.

Sumber: indonesia.go.id