Nostalgia Penggemar Mesin 2 Tak, Mengapa Mesin Legendaris Ini Tidak Lolos Uji Emisi?

Nostalgia Penggemar Mesin 2 Tak, Mengapa Mesin Legendaris Ini Tidak Lolos Uji Emisi?

Sepeda motor dengan mesin 2 tak dapat membawa nostalgia bagi penggemarnya, namun disayangkan mesin legendaris tersebut tak lolos eji emisi.--instagram.com/@modifikasi_motor_2tak

Namun, di balik suara yang khas dan performa yang mengesankan, ada alasan mendasar mengapa mesin 2 tak tidak lagi diproduksi.

Mengapa Mesin 2 Tak Tidak Lagi Diproduksi?

Meskipun mesin 2 tak memiliki banyak keunggulan, ada kelemahan mendasar yang membuatnya tidak bisa lolos regulasi emisi Euro yang semakin ketat.

BACA JUGA:Tampil Beda, MG ZS Kini Hadir dengan Mesin Hybrid yang Memukau dan Efisien

BACA JUGA:Tesla Janjikan Rp 50 Juta Perhari Untuk Melatih Perjalanan Dengan Robot Tesla Selama 7 Jam

Untuk memahami ini, kita perlu melihat cara kerja mesin 2 tak secara singkat. Mesin 2 tak menyelesaikan satu siklus kerja dalam 2 langkah piston, yaitu langkah naik dan turun.

Ketika piston bergerak naik, campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang bakar dan dikompresi.

Saat piston mencapai puncak, busi memicu pembakaran yang menghasilkan tenaga untuk mendorong piston kembali turun.

Sayangnya, proses ini tidak sepenuhnya efisien dalam hal emisi. Karena mesin 2 tak tidak menggunakan katup tertutup seperti mesin 4 tak, sebagian bahan bakar yang belum terbakar ikut keluar bersama gas buang.

BACA JUGA:Mobil BMW Tetap Jadi Pilihan Mewah Meski Harganya Mahal: Ini 7 Alasannya

BACA JUGA:Toyota Vios: Sedan Kompak Andalan dengan Performa dan Kenyamanan Terbaik


Mesin 2 tak tidak mampu memenuhi standar emisi Euro yang semakin ketat tanpa merombak total desain mesinnya.--instagram.com/@modifikasi_motor_2tak

Hal ini menyebabkan emisi hidrokarbon dan karbon monoksida yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mesin 4 tak.

Selain itu, penggunaan oli campur yang ikut terbakar bersama bahan bakar juga menambah emisi partikulat yang berbahaya.

Akibatnya, mesin 2 tak tidak mampu memenuhi standar emisi Euro yang semakin ketat tanpa merombak total desain mesinnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber