Seorang Tahanan Rutan Pakjo Tewas, Keluarga Nilai Ada Kejanggalan dan Minta Diotopsi

Seorang Tahanan Rutan Pakjo Tewas, Keluarga Nilai Ada Kejanggalan dan Minta Diotopsi

Seorang tahanan Rutan Kelas I Palembang (Rutan Pakjo) tewas, keluarga nilai ada kejanggalan pada jasad korban dan minta diotopsi, Kamis (8/8/2024).-Mulyadi-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Seorang tahanan titipan Kejari Palembang tewas di Rutan Kelas I Palembang (Rutan Pakjo) pada hari Kamis, 8 Agustus 2024.

Tewasnya tahanan titipan itu dinilai ada kejanggalan pada jasad korban. Pihak keluarga pun melapor ke Kepolisian dan meminta untuk diotopsi.

Korban diketahui bernama Irohmin (22), tahanan yang terlibat tindak pidana pengeroyokan dan menghuni Rutan Pakjo sejak 25 Juli 2024.

Paman korban, Huja (68) menjelaskan, pihak keluarga mendapatkan kabar korban meninggal pada hari Kamis, 8 Agustus 2024 sekitar pukul 03:00 WIB.

BACA JUGA:Seorang Tahanan Rutan Pakjo Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Kepala Kanwil Kemenkumham Sumsel

BACA JUGA:Diduga Sakit, Terdakwa Kasus Narkoba Rutan Klas I Pakjo Palembang Dikabarkan Tewas

Korban meninggal dalam kondisi terdapat benjolan di bagian kening dan luka di kepala bagian belakang.

Sebelum akhirnya jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang, korban sempat dibawa oleh petugas Rutan ke RSI Siti Khadijah.

Kejanggalan tersebut bertambah ketika pihak keluarga temukan adanya darah di bagian kepala saat di RSI Siti Khadijah.

Darah tersebut terus keluar dari kepala saat keluarga memandikan jasad korban di rumah duka, yang berlokasi di Jalan Perjuangan Kelurahan Karya Baru Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Tersangka Dugaan Korupsi Jargas PT SP2J Mengatakan Kliennya Sempat Diborgol

BACA JUGA:PALTV Gelar Technical Meeting 3x3 Junior Basketball Championship Seri 2 Piala Bergilir Walikota Palembang


Hasil otopsi jasad korban, ditemukan luka pada kepala di bagian belakang, Kamis (8/8/2024).-Mulyadi-PALTV

"Kata orang Rutan korban itu meninggal sakit, tapi kenapa ada darah di kepala korban. Itulah kami melapor Ketua RT dan Polisi untuk meminta korban diotopsi," ujar Huja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv