Tawa di Antariksa! Pendaratan Palsu di Bulan dalam Fly Me To The Moon
Tawa di Antariksa! Pendaratan Palsu di Bulan dalam Fly Me To The Moon--SUMBER FOTO : INSTAGRAM@ CHANINGTATUM
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Dalam film "Fly Me To The Moon," kita diperkenalkan dengan Kelly Jones (Scarlett Johansson) yang bertemu dengan Cole Davis (Channing Tatum) di sebuah restoran. Pertemuan mereka yang lucu dan mengandung sedikit romansa mungkin akan membuat kita berpikir tentang film komedi romantis yang biasa.
Namun, film terbaru Greg Berlanti ini jauh dari itu. Ceritanya berkisar pada upaya memalsukan pendaratan astronot Amerika pertama di bulan.
Kelly Jones direkrut oleh Moe Berkus (Woody Harrelson), seorang fixer pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memastikan keberhasilan misi Apollo 11. Di tengah hubungan yang tegang antara Amerika dan Rusia, serta citra NASA yang sedang terpuruk, Kelly menjadi harapan untuk memperbaiki situasi.
Tujuannya adalah membuat masyarakat kembali mendukung proyek ini. Sementara itu, Cole Davis, yang memiliki tanggung jawab besar atas Apollo 11, terkejut mengetahui bahwa wanita cantik yang ditemuinya di restoran ternyata sedang berusaha merusak pekerjaannya.
BACA JUGA:One Step Closer to the Moon: Uji Coba Pakaian Antariksa AxEMU dan Starship HLS untuk Misi Artemis 3
Di sinilah unsur komedi romantis mulai muncul. Mereka berdua sering kali berdebat dengan cara yang menggemaskan mengenai misi Apollo 11. Kelly diberi tugas untuk menyiapkan rencana cadangan jika pendaratan astronot gagal. Namun, memalsukan pendaratan manusia di bulan ternyata lebih sulit daripada yang dibayangkan.
Ditulis oleh Rose Gilroy, "Fly Me To The Moon" adalah jenis film yang mungkin akan sangat populer jika dirilis dua atau tiga dekade yang lalu. Dengan nada yang ringan dan penuh kehangatan, film ini dibintangi oleh dua bintang seksi Hollywood dengan latar belakang salah satu momen paling dramatis dalam sejarah manusia. "Fly Me To The Moon" adalah tontonan yang sangat menghibur.
Greg Berlanti, yang dikenal berkat banyak program televisi terkenal, membawa semangat besar dalam film ini. Penonton diajak melihat bagaimana para tokoh bekerja dengan hati terbuka.
Mereka digambarkan sebagai individu yang tidak hanya peduli pada pekerjaan mereka tetapi juga memiliki hubungan yang hangat satu sama lain. Meskipun ini bukanlah fokus utama, elemen ini memberikan daya tarik lebih pada "Fly Me To The Moon."
BACA JUGA:Apple Intelligence Sedikit Terlambat, Kemungkinan Akan Tiba Pada Bulan Oktober dengan iOS 18.1
Sebagai sebuah komedi, "Fly Me To The Moon" menawarkan banyak tawa. Jenis humor yang ditawarkan beragam, tetapi fokus utamanya adalah proses rebranding NASA sekaligus persiapan untuk memalsukan pendaratan di bulan. Berlanti berhasil menjaga momentum film hingga bagian klimaks, meskipun konsepnya sederhana, membuat "Fly Me To The Moon" terasa menegangkan.
Menonton "Fly Me To The Moon" mengingatkan kita akan kehebatan akting Scarlett Johansson. Setelah lama memerankan karakter yang kaku dalam serial superhero terkenal, sangat menyenangkan melihatnya dalam peran yang lebih ringan dan penuh pesona.
Film seperti "Fly Me To The Moon" sangat bergantung pada kharisma dan comedic timing para pemainnya. Scarlett Johansson berhasil menyampaikan semua itu dengan lebih dari mumpuni. Di sisi lain, Channing Tatum masih belum bisa menyamai level Johansson, tetapi chemistry antara keduanya cukup kuat untuk menciptakan ilusi bahwa dua karakter ini saling tertarik satu sama lain.
Ditambah dengan ensemble cast yang penuh warna, mulai dari Jim Rash, Ray Romano, hingga Victor Garber, "Fly Me To The Moon" menjadi tontonan ringan yang cocok untuk akhir pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: