Pemerintah Indonesia Beralih ke Kendaraan Listrik untuk Dinas
Pemerintah Indonesia Beralih ke Kendaraan Listrik untuk Dinas--Istimewa
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada acara "International Battery Summit" yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta pada tanggal 29 Juli 2024, Kepala Staf Presiden dan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia, Moeldoko, mengumumkan rencana besar pemerintah untuk menggantikan seluruh kendaraan dinas dengan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Langkah ini menjadi sebuah mandat resmi yang akan dilaksanakan secara bertahap, menciptakan pasar besar bagi industri kendaraan listrik di Indonesia.
Program transisi ini didasari oleh Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2022, yang mengharuskan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas operasional dan perorangan di instansi pemerintah pusat dan daerah, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Moeldoko menekankan bahwa mandat ini tidak hanya berlaku untuk pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga mencakup seluruh kementerian, lembaga, dan BUMN.
BACA JUGA:Anti Kena Iklan Nyeleneh! Begini Cara Jitu Biar Notifikasi HP Kamu Tetap Bersih
Untuk mendukung percepatan implementasi kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pembangunan infrastruktur yang diperlukan, termasuk stasiun pengisian daya (charging stations) dan industri baterai.
Infrastruktur yang kuat ini penting untuk memastikan kelancaran adopsi kendaraan listrik dalam skala besar. Moeldoko optimis bahwa Indonesia, dengan kekayaan nikel yang melimpah, akan menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik berbasis baterai di tingkat global.
Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, yang merupakan komponen kunci dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik.
Sumber daya alam ini memberi Indonesia keunggulan kompetitif dalam mengembangkan industri kendaraan listrik.
BACA JUGA:Keempat Kalinya, Richard Cahyadi Kembali Diperiksa Kejati Sumsel Kasus Dugaan Korupsi Internet Desa
Pemerintah Indonesia telah membentuk Holding Company bernama Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengelola dan mengembangkan industri baterai nasional.
IBC merupakan gabungan dari empat perusahaan BUMN terkemuka: Holding BUMN Tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero).
Dengan adanya IBC, pemerintah berharap dapat mengintegrasikan berbagai upaya dan sumber daya untuk mempercepat pengembangan industri baterai di Indonesia.
Moeldoko juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mencapai tujuan ini. Ia menekankan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan partisipasi aktif dari sektor swasta untuk mencapai visi besar ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber