Politik Luar Negeri Indonesia, Menavigasi Geopolitik Global di Era Baru

Politik Luar Negeri Indonesia, Menavigasi Geopolitik Global di Era Baru

Politik Luar Negeri Indonesia, Menavigasi Geopolitik Global di Era Baru-freepik-freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Dalam era globalisasi dan dinamika geopolitik yang terus berubah, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang dalam menjalankan politik luar negerinya.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi yang besar dan ekonomi yang berkembang pesat, Indonesia memiliki peran strategis di kancah internasional.

Artikel ini akan membahas bagaimana Indonesia menavigasi geopolitik global di era baru melalui kebijakan luar negerinya.

Sejarah Singkat Politik Luar Negeri Indonesia

Sejak merdeka pada tahun 1945, Indonesia telah menjalankan kebijakan luar negeri yang aktif dan bebas. Prinsip ini berarti bahwa Indonesia tidak akan memihak pada blok kekuatan tertentu, tetapi akan berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan semua negara.

Prinsip "bebas dan aktif" ini dicanangkan oleh Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta, dan menjadi landasan kebijakan luar negeri Indonesia hingga saat ini.

BACA JUGA: Potret Rusun Palembang Kumuh dan Memprihatinkan, Revitalisasi Segera Diperlukan!

Selama era Perang Dingin, Indonesia memainkan peran penting dalam Gerakan Non-Blok, sebuah kelompok negara yang tidak berpihak pada blok Barat atau Timur. Setelah berakhirnya Perang Dingin, fokus kebijakan luar negeri Indonesia bergeser menuju penguatan hubungan regional dan internasional, serta partisipasi aktif dalam organisasi multilateral seperti ASEAN, PBB, dan G20.

Tantangan Geopolitik di Era Baru

Di era baru ini, Indonesia menghadapi sejumlah tantangan geopolitik yang kompleks. Beberapa di antaranya termasuk persaingan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, perubahan iklim, keamanan maritim, serta isu-isu ekonomi global.

1. Persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok: Salah satu tantangan terbesar adalah persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Indonesia harus menavigasi hubungan dengan kedua negara ini secara hati-hati untuk menjaga kepentingan nasionalnya. Di satu sisi, Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia, sementara di sisi lain, Amerika Serikat adalah mitra strategis penting dalam hal keamanan dan investasi.


Politik Luar Negeri Indonesia, Menavigasi Geopolitik Global di Era Baru-freepik-freepik

2. Perubahan Iklim: Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kebijakan luar negeri Indonesia harus memperhitungkan isu ini, baik dalam kerangka kerjasama internasional maupun dalam forum-forum global seperti Konferensi Perubahan Iklim PBB.

3. Keamanan Maritim: Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam keamanan maritim, terutama di Laut China Selatan. Wilayah ini adalah jalur perdagangan penting dan memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Indonesia harus terus memperkuat kehadiran dan pengaruhnya di kawasan ini untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: