Menghadapi Tantangan Keandalan Kendaraan Listrik di Indonesia

Menghadapi Tantangan Keandalan Kendaraan Listrik di Indonesia

Menghadapi Tantangan Keandalan Kendaraan Listrik di Indonesia--Istimewa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia semakin digencarkan oleh pemerintah. Dengan target ambisius untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pemberian subsidi untuk kendaraan listrik.

Subsidi ini bertujuan untuk membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun, ada kekhawatiran yang muncul terkait dengan performa dan keandalan kendaraan listrik ini.

Sebuah studi terbaru oleh JD Power US 2024 yang fokus pada studi kualitas awal (IQS) di AS menunjukkan bahwa kendaraan listrik ternyata tiga kali lebih bermasalah dibandingkan dengan kendaraan konvensional.

Studi ini mencakup baik kendaraan full listrik atau battery electric vehicle (BEV), maupun plug-in hybrid vehicle (PHEV).

BACA JUGA:Komisi IV DPRD Banyuasin Panggil Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin Terkait Dugaan Pungli di Sekolah

Persepsi umum di masyarakat adalah bahwa kendaraan listrik lebih andal karena memiliki lebih sedikit bagian yang bergerak, sehingga potensi kerusakan pun lebih sedikit.

Namun, hasil studi JD Power menunjukkan sebaliknya. Meskipun perawatan kendaraan listrik dianggap lebih mudah karena tidak memerlukan servis rutin seperti penggantian oli, kenyataannya BEV dan PHEV memerlukan lebih banyak perbaikan dibandingkan kendaraan konvensional.

Pada tahun 2024, kendaraan listrik memiliki nilai rata-rata 180 PP100 (masalah per 100 kendaraan). Meskipun angka ini sudah cukup tinggi, BEV mencatatkan nilai yang jauh lebih tinggi yaitu 266 PP100, yang mengindikasikan tingkat masalah yang sangat mengkhawatirkan.

Direktur Senior Auto Benchmarking JD Power, Frank Hanley, mengungkapkan bahwa pemilik BEV dan PHEV sering kali menghadapi masalah teknis yang serius, sehingga mereka harus membawa kendaraan baru mereka ke dealer dengan frekuensi tiga kali lebih tinggi dibandingkan pemilik kendaraan konvensional.

BACA JUGA:Respon Pj Gubernur Sumsel Atas Temukan Ombudsman 911 Siswa Tidak Lolos Jalur Prestasi

Menurut Hanley, tidak ada peningkatan signifikan dalam kualitas kendaraan listrik dari tahun ke tahun. Bahkan, merek terkenal seperti Tesla mencatatkan nilai rata-rata 266 PP100.

Menariknya, Tesla yang sebelumnya berkinerja baik dalam studi kualitas, kali ini mendapatkan banyak keluhan dari pelanggan terkait dengan penghilangan kontrol tradisional untuk lampu sein dan wiper kaca depan.

Di sisi lain, beberapa merek kendaraan konvensional seperti RAM, Chevrolet, dan Hyundai menunjukkan performa yang lebih baik.

RAM memiliki nilai rata-rata 149 PP100, Chevrolet 160 PP100, dan Hyundai 162 PP100, menjadikan mereka sebagai yang terbaik di kategori mainstream.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber