BYD Dominasi Pasar Mobil Listrik di ASEAN, Merek China Unggul
BYD Dominasi Pasar Mobil Listrik di ASEAN, Merek China Unggul--pixabay.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Penjualan mobil listrik di kawasan Asia Tenggara terus mengalami peningkatan signifikan. Salah satu merek yang mendominasi pasar adalah BYD, yang baru-baru ini memimpin Penjualan mobil listrik di ASEAN disusul oleh VinFast dari Vietnam.
Kedua merek ini berhasil menggerogoti pangsa pasar mobil konvensional yang sebelumnya didominasi oleh produsen asal Jepang dan Korea Selatan.
Menurut laporan dari Counterpoint Research yang dikutip oleh Reuters pada Senin (25/06/2024), penjualan mobil listrik asal China mengalami lonjakan lebih dari dua kali lipat pada kuartal Januari hingga Maret dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan mobil berbahan bakar bensin mengalami penurunan sebesar 7%.
Analis dari Counterpoint, Abhik Mukherjee, menyatakan bahwa produsen mobil asal Jepang dan Korea yang sebelumnya mendominasi pasar kendaraan konvensional, tertinggal dalam mengadopsi kendaraan listrik. Hal ini memberikan peluang besar bagi produsen China untuk mengisi kekosongan pasar tersebut.
Abhik juga menambahkan bahwa lebih dari 70% penjualan kendaraan listrik di kawasan ini berasal dari produsen ternama, dengan BYD sebagai pemimpin pasar. "Pada kuartal pertama tahun lalu, 75% dari seluruh kendaraan listrik yang dijual di Asia Tenggara diproduksi oleh produsen mobil asal China," kata Abhik.
Thailand, sebagai ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, menawarkan insentif kepada produsen China untuk mendirikan fasilitas produksi kendaraan listrik baru dengan nilai hingga $1,44 miliar.
Vietnam juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat dengan penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) meningkat lebih dari 400%, yang menyumbang hampir 17% dari total penjualan regional.
Sementara itu, BYD tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, menguasai 47% pangsa pasar regional, diikuti oleh VinFast dari Vietnam. Keberhasilan BYD di Asia Tenggara menunjukkan potensi besar pasar mobil listrik di kawasan ini.
BACA JUGA:Ketegangan Antara Uni Eropa dan China Meningkat Akibat Bea Masuk Mobil Baru
Di sisi lain, produsen mobil listrik asal AS, Tesla, mengalami penurunan pangsa pasar di China sebesar 4% pada kuartal pertama, meskipun penjualannya tumbuh sebesar 37% pada periode yang sama.
Untuk menghadapi persaingan yang ketat, sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Indonesia, telah meluncurkan berbagai insentif guna merangsang permintaan kendaraan listrik dan menarik investasi baru.
BYD, sebagai pemimpin pasar, telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperluas jangkauan mereka di Asia Tenggara. Dengan teknologi canggih dan harga yang kompetitif, BYD berhasil menarik minat konsumen di berbagai negara.
VinFast, meskipun pemain baru, telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, berkat dukungan pemerintah Vietnam dan inovasi produk yang menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber