Posisi Jerman di Pasar Mobil Listrik Global

Posisi Jerman di Pasar Mobil Listrik Global

Posisi Jerman di Pasar Mobil Listrik Global--Istimewa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada tahun 2023, Jerman telah memperkokoh dirinya sebagai salah satu pemimpin dalam produksi mobil listrik di Eropa, hanya tertinggal dari Tiongkok dalam skala global.

Industri otomotif Jerman berhasil memproduksi 1,27 juta mobil listrik, yang meliputi kendaraan listrik baterai dan plug-in hybrid. Angka ini menempatkan Jerman sebagai produsen mobil listrik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Sebagian besar mobil listrik yang diproduksi di Jerman diekspor ke pasar internasional, berbeda dengan Tiongkok yang sebagian besar mobil listriknya dijual di pasar domestik.

Berdasarkan laporan dari Arena EV pada Kamis, 13 Juni 2024, sekitar 76% mobil listrik buatan Jerman dikirim ke berbagai negara di seluruh dunia.

BACA JUGA:Camat Muara Kuang Dilaporkan ke Inspektorat Ogan Ilir Perkara Pemecatan 3 Perangkat Desa Sri Kembang

Hal ini menunjukkan bahwa Jerman memiliki pendekatan ekspor yang kuat, menjadikannya pemain utama di pasar global kendaraan listrik.

Pemerintah Jerman telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik. Mereka menargetkan untuk memiliki 10 juta kendaraan listrik yang terdaftar pada tahun 2030.

Namun, untuk mencapai tujuan ini, Jerman menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Salah satu tantangan utama adalah penghentian program subsidi kendaraan listrik pada akhir 2023.

Program subsidi ini sebelumnya menawarkan insentif hingga €6.750 bagi pembeli kendaraan listrik. Namun, karena keterbatasan anggaran, program ini digantikan dengan skema subsidi yang lebih hemat.

BACA JUGA:Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Pj Bupati Banyuasin Pimpin Gerakan Aksi Bersih Sungai di Desa Gasing

Dalam skema baru ini, subsidi hanya diberikan sebesar €4.500 untuk kendaraan listrik baterai dengan harga hingga €45.000.

Kendaraan dengan harga lebih mahal tidak mendapatkan subsidi sama sekali. Kebijakan baru ini mendapat kritik dari pelaku industri yang khawatir bahwa penurunan subsidi akan mengurangi daya tarik kendaraan listrik bagi konsumen potensial.

Tanpa dukungan finansial yang memadai, banyak yang mengkhawatirkan bahwa adopsi kendaraan listrik di Jerman akan melambat.

Tesla dan produsen mobil Tiongkok telah lebih maju dalam hal ini, memaksa produsen Jerman untuk mengejar ketinggalan. Salah satu masalah utama adalah ketergantungan pada perusahaan-perusahaan Amerika dan Asia Timur untuk baterai kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber