Misteri Alam Semesta: Teori Big Bang dan Teori Alternatifnya

Misteri Alam Semesta: Teori Big Bang dan Teori Alternatifnya

Misteri Alam Semesta: Teori Big Bang dan Teori Alternatifnya--Foto : Freepik.com/freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Alam semesta adalah tempat yang penuh misteri dan pertanyaan. Salah satu pertanyaan terbesar yang dihadapi oleh ilmuwan dan filsuf adalah: Bagaimana Alam semesta bermula?

Teori yang paling banyak diterima adalah Teori Big Bang, tetapi ada juga teori alternatif yang menantang pandangan ini.

 

Teori Big Bang

Teori Big Bang adalah penjelasan yang paling banyak diterima tentang asal-usul alam semesta. Menurut teori ini, alam semesta bermula dari keadaan yang sangat panas dan padat sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu, dan telah mengembang sejak saat itu.

BACA JUGA:10 AC 1/2 PK Terbaik 2024, Teknologi Hemat Energi untuk Udara Dingin yang Tetap Nyaman!

Teori Big Bang didukung oleh berbagai bukti observasional, termasuk pergeseran merah dari galaksi yang menjauh (yang menunjukkan bahwa alam semesta sedang mengembang), latar belakang radiasi mikro gelombang kosmik (yang merupakan sisa-sisa panas dari Big Bang), dan distribusi unsur-unsur kimia di alam semesta (yang sesuai dengan prediksi dari teori Big Bang).

Namun, meskipun teori Big Bang telah berhasil menjelaskan banyak fenomena, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Misalnya, apa yang menyebabkan Big Bang? Dan apa yang terjadi sebelum itu?

 

Teori Alternatif

Seiring waktu, berbagai teori alternatif telah diajukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Beberapa di antaranya termasuk:

BACA JUGA:Ayam Kukus Bumbu Bawang Jahe Lezat, Empuk, dan Sehat

Model Steady State: Menurut model ini, alam semesta tidak memiliki awal atau akhir, tetapi selalu ada dalam keadaan yang konstan. Model ini menantang teori Big Bang dengan mengusulkan bahwa materi baru terus-menerus diciptakan seiring alam semesta mengembang.

Teori Oscillating Universe: Teori ini mengusulkan bahwa alam semesta berkontraksi dan mengembang dalam siklus yang tak berujung, seperti denyut jantung. Setiap “denyutan” ini berakhir dengan Big Crunch (kebalikan dari Big Bang), di mana alam semesta berkontraksi kembali ke keadaan awal yang sangat panas dan padat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber