Meski Ada Panen Raya, Bulog Sebut Harga Beras Sulit Turun Setelah Naik

Meski Ada Panen Raya, Bulog Sebut Harga Beras Sulit Turun Setelah Naik

Meski Ada Panen Raya, Bulog Sebut Harga Beras Sulit Turun Setelah Naik--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pemerintah saat ini sedang merumuskan aturan mengenai harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas beras. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, memberikan tanggapan terkait kebijakan ini.

Sejak Maret 2024, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan relaksasi HET beras untuk jenis premium dan medium, dengan kenaikan harga Rp 1.000 per kilogram untuk setiap wilayah.

Kebijakan ini berlaku hingga 23 Maret 2024 dan kemudian diperpanjang hingga 24 April 2024. Selanjutnya, HET beras premium kembali diperpanjang hingga 31 Mei 2024.

Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa ketika harga beras sudah naik  akan sulit untuk menurunkannya kembali.

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Akan Segera Realisasikan Peningkatan Ruas Jalan Simpang Sungai Dua-SP RSA

Ia menambahkan bahwa hanya dalam kondisi panen yang sangat melimpah harga beras bisa turun kembali ke level sebelumnya.

"Biasanya memang sulit untuk menurunkan harga jika sudah sempat naik, kecuali ada panen yang sangat besar," kata Bayu di Sentra Penggilingan Padi Bulog Karawang, Senin (20/5/2024).

Bayu juga menambahkan bahwa situasi saat ini menunjukkan potensi defisit beras sebesar 0,45 juta ton pada bulan Juni. Melihat hal ini, ia pesimistis bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat.

"Dengan kondisi sekarang, bahkan di bulan Juni kita sudah menghadapi defisit lagi. Saya kira sulit untuk harga turun," imbuhnya.

BACA JUGA:CitraLand Palembang Siap Dukung Event Pushbike Series Berikutnya

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan HET baik untuk beras premium maupun medium.

"Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik," ulang Bayu, dilansir dari Media Indonesia, Senin, 20 Mei 2024.

Saat ini, harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium adalah Rp14.900 per kilogram, sedangkan beras medium dijual seharga Rp12.500 per kilogram. Bayu menilai bahwa penurunan harga HET beras mungkin terjadi jika panen di Indonesia sangat melimpah.

Bayu Menjelaskan, harga bisa turun kecuali ada panen yang sangat besar sehingga keseimbangan supply dan demand terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber