Ritual Tiwah, Upacara Adat Kematian Suku Dayak
Ritual Tiwah Suku Dayak di Kalimantan Tengah merupakan prosesi mengantarkan roh leluhur yang telah meninggal dunia menuju surga Sang Penciptanya.--instagram.com/@papanya.gio
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Suku-Suku di Indonesia dengan keberagamannya tentu saja memiliki ciri khas atau karakteristiknya, baik adat maupun tradisinya tersendiri.
Tradisi seperti kelahiran, pernikahan bahkan kematian yang berlaku di tiap-tiap Suku juga memiliki karakteristiknya tersendiri.
Pulau Kalimantan memiliki beragam suku yang memiliki kebudayaan dan tradisinya masing-masing, salah satunya ialah Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.
Suku Dayak Ngaju mempunyai ritual kematian yang biasanya disebut ritual Tiwah atau Tiwah Lale. Upacara ini biasanya dilakukan oleh penganut Kaharingan yang merupakan kepercayaan asli Suku Dayak Ngaju ini.
BACA JUGA:Wisata Bunga Celosia di Palembang, Ada Miniatur Ikon Dunia
BACA JUGA:RM BTS Jadi Duta Humas Kementerian Pertahanan Nasional Korea
Ritual Tiwah adalah prosesi menghantarkan roh leluhur yang telah meninggal dunia menuju surga Sang Penciptanya.
Tulang belulangnya nanti akan dibersihkan dan diletakkan di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu bulat utuh dengan ukuran kurang lebih 9x12 meter, yang dikenal dengan Balai Nyahu atau Sandung.
Bagi penganut kepercayaan Kaharingan di Suku Dayak, kematian tentu saja perlu disempurnakan melalui ritual lanjutan, agar nantinya roh dapat hidup damai dan tenteram dengan Ranying Hatalla di Lewu Tatau. Selama berlangsungnya upacara Tiwah ini, biasanya Basir Munduk yang membimbing keberlangsungannya.
Ritual Tiwah ini memiliki tujuan untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang ditinggalkan. Ritual Tiwah merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap roh serta merupakan suatu tanda bakti terhadap para leluhur.
BACA JUGA:Menikmati Taman Kambang Iwak Wisata Taman Tengah Kota Palembang
BACA JUGA:Cerita Mistis dari Gua Jepang Dago Pakar Bandung
Ritual Kematian adat khas Suku Dayak ini tentu saja menarik perhatian, bukan? Tidak hanya bagi masyarakat lokal saja, tetapi juga bagi para wisatawan dosmetik hingga wisatawan internasional sangat antusias untuk menyaksikan upacara adat ini secara langsung.
Ritual Tiwah ini pada tahun 2014 masuk ke dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) karena keunikan yang dimilikinya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber