Warga Sterio Portal Proyek Tol Kapal Betung

Warga Sterio Portal Proyek Tol Kapal Betung

Rusaknya akses jalan desa membuat warga Sterio memblokade proyek Tol Kapal Betung, Kamis (25/5/2023).-Mohammad Maulana-PALTV

BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Kesal karena tuntutan warga tak kunjung ditanggapi oleh pihak PT Waskita Karya dan PT Yada, warga Sterio memblokade proyek Tol Kapal Betung. Setelah sebelumnya warga Sterio melakukan aksi demonstrasi di area proyek Tol Kapal Betung, kemudian dilanjutkan di depan Kantor Bupati Banyuasin guna menuntut ganti rugi atas tergusurnya jalan desa menuju lahan perkebunan warga.

Ketua Koordinator aksi, Indo Sapri mengungkapkan bahwa warga Sterio sangat kesal akibat ulah yang telah dilakukan oleh pihak PT Waskita Karya dan PT Yasa. Kedua perusahaan tersebut dianggap bertanggung jawab atas rusaknya jalan milik desa yang dipergunakan sebagai akses warga menuju ke lahan perkebunan milik warga sejak tahun 80-an.

"Jelas jalan desa yang sudah ada sejak tahun 80-an tersebut merupakan hak penuh masyarakat Sterio. Wajar kalau mereka menuntut ganti rugi atas rusaknya jalan itu," kata Sapri, Kamis 25 Mei 2023.

Akibat sikap perusahaan yang hingga kini tidak ingin memenuhi keinginan warga Sterio untuk membuatkan sebuah jembatan penghubung dari desa menuju lahan perkebunan. Warga yang kesal akhirnya berduyun-duyun menuju lokasi proyek Tol Kapal Betung, dan melakukan pemblokiran pada area proyek nasional yang tengah dikebut pengerjaannya tersebut.

BACA JUGA:Lakukan Cara Ini Untuk Mencegah Ular Masuk Rumah

BACA JUGA:Kembali Bermain Drama Korea Cha Eun Woo Berperan Sebagai Dokter


Warga Sterio memblokade proyek Tol Kapal Betung, Kamis (25/5/2023).-Mohammad Maulana-PALTV

Salah seorang warga, David menuturkan memang pada awalnya para warga melakukan pemblokadean di sekitar ruas Tol yang masih dalam pengerjaan. Ratusan warga yang datang ke lokasi mengaku sudah terlalu merasa kesal akibat sikap dan ulah dua perusahaan tersebut. Dengan menggunakan peralatan seadanya, warga yang berada di lokasi menutup proyek nasional tersebut dengan menggunakan pohon-pohon yang telah ditebang.

"Sudah ada kesepakatan dengan pihak perusahaan, mereka diberi waktu lima hari untuk segera memenuhi tuntutan warga, bila dalam waktu yang telah ditentukan masih tidak ada kejelasan, maka dengan terpaksa warga akan menutup kembali proyek tol itu," ujar David, usai dikonfirmasi Minggu, 28 Mei 2023.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv