4 Alasan Penurunan Status Bandara Internasional di Indonesia

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Bandara internasional Indonesia, sebuah jantung transportasi udara bagi arus masuk dan keluar wisatawan serta barang, sedang mengalami perubahan signifikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat tren penurunan frekuensi penerbangan di sejumlah bandara internasional di Tanah Air.

Hal ini menimbulkan pertanyaan yang mendalam tentang apa yang menjadi penyebab di balik penurunan ini.

Adanya pengurangan jumlah Bandara Internasional Indonesia baru baru ini oleh Kementrian Perhubungan terjadi juga kepada Bandara SMB II Palembang, yang semula berstatus Internasional, kini menjadi Bandara Domestik, Mari kita telaah empat alasan yang mungkin menjadi pemicunya.

BACA JUGA:Seres E1, Saingan Wuling Air Ev Lite Dengan Harga yang Murah Namun Tidak Begitu Populer

1. Mahalnya Perawatan Bandara Internasional

Salah satu faktor yang signifikan dalam penurunan frekuensi penerbangan di bandara internasional adalah biaya perawatan yang tinggi.

Berbagai persyaratan dan standar keamanan yang harus dipenuhi oleh bandara meningkatkan biaya operasional secara signifikan.

Dalam rangka untuk mengurangi biaya tersebut, langkah-langkah pengurangan frekuensi penerbangan diambil sebagai upaya untuk mengurangi beban finansial yang diperlukan untuk menjaga bandara tetap beroperasi.

BACA JUGA:5 Dampak Buruk Mengisi Oli Terlalu Banyak

2. Dominasi Singapura dan Malaysia Sebagai Destinasi Utama

Ketidakseimbangan dalam distribusi penerbangan internasional telah menjadi masalah yang mendasar. Sebagian besar penerbangan internasional dari dan ke Indonesia cenderung berkonsentrasi di Singapura dan Malaysia.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak wisatawan memilih untuk melakukan perjalanan ke negara-negara ini dan menggunakan bandara mereka sebagai titik transit, alih-alih langsung menuju destinasi di Indonesia.

4 Alasan Penurunan Status Bandara Internasional di Indonesia--free pik.com

Sumber: berbagai sumber