Hubungan Garam dan Dehidrasi: Perlukan Menambahkan Garam Ke Air Minum?

Hubungan Garam dan Dehidrasi: Perlukan Menambahkan Garam Ke Air Minum?

Hubungan Garam dan Dehidrasi: Perlukan Menambahkan Garam Ke Air Minum?--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Dapatkah menambahkan garam ke dalam air minum membantu mencegah dehidrasi di musim panas ini?

Garam, khususnya natrium klorida, memainkan peran penting dalam keseimbangan air tubuh. Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kehilangan terlalu banyak cairan daripada yang masuk.

Cairan dalam tubuh sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal. Dehidrasi dapat terjadi ketika seseorang tidak minum cukup cairan, muntah, diare, berkeringat berlebihan, atau karena kondisi medis tertentu seperti diabetes.

Gejala dehidrasi bisa bervariasi, mulai dari mulut kering, haus berlebihan, kulit kering, hingga pusing, lemah, atau bahkan kebingungan.

BACA JUGA:13 Manhwa Korea Terbaik Yang Diadaptasi Menjadi Serial Anime

Jika tidak ditangani dengan baik, dehidrasi bisa menjadi serius dan mengancam nyawa, terutama pada anak-anak, orang tua, atau orang dengan kondisi medis tertentu.

Perawatan dehidrasi biasanya melibatkan minum banyak cairan untuk menggantikan yang hilang dan dalam kasus yang lebih serius, bisa memerlukan perawatan medis yang lebih intensif seperti pemberian cairan intravena.

Saat suhu meningkat dan matahari bersinar, hidrasi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Banyak orang percaya bahwa cukup minum air putih saja sudah cukup untuk mengatasi dehidrasi di musim panas yang terik.

BACA JUGA:Menikmati Kelezatan Tanghulu: Camilan Manis Khas Tiongkok

Namun, para ahli mengatakan bahwa meskipun Anda minum cukup air, Anda masih rentan terhadap dehidrasi karena sejumlah faktor.

Mengkonsumsi dua hingga 2,5 liter air mungkin tidak cukup untuk mencegah dehidrasi karena keringat yang berlebihan, kata Dr Rajiv Gupta, Kepala Penyakit Dalam, Rumah Sakit CK Birla (R), Delhi.

Mengapa orang merasa dehidrasi meskipun sudah minum air?

Faktor-faktor seperti keringat berlebih, suhu tinggi, paparan sinar matahari yang berkepanjangan dan olahraga dapat meningkatkan kehilangan cairan dan metode hidrasi konvensional mungkin tidak cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber