Tuntunan Islam dalam Memotong Kuku: Sebuah Kebiasaan yang Berpahala

Tuntunan Islam dalam Memotong Kuku: Sebuah Kebiasaan yang Berpahala

Tuntunan Islam dalam Memotong Kuku--Foto : Freepik.com/freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Dalam praktik kehidupan sehari-hari, adakalanya kebiasaan sederhana yang dilakukan secara teratur dapat memiliki makna mendalam. Salah satu kebiasaan mulia yang diamalkan oleh Rasulullah Muhammad SAW adalah potong kuku.

Tindakan ini, meskipun terlihat sepele, sebenarnya memiliki makna spiritual dan keberkahan yang dalam bagi umat Muslim.

Rasulullah Muhammad SAW secara rutin memotong kukunya, dan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa beliau sering melakukannya pada hari Jumat. Hari Jumat dalam Islam merupakan hari yang diberkahi dan memiliki makna tersendiri dalam kehidupan umat Muslim.

Potong kuku pada hari Jumat dipandang sebagai sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah sebagai bagian dari kebersihan dan pemeliharaan tubuh.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Sholat Tarawih Tanpa Witir? Ini Penjelasannya

Namun, dalam kepercayaan Islam, tidak hanya hari Jumat yang memiliki keistimewaan dalam potong kuku. Berikut adalah keyakinan yang beredar dalam masyarakat terkait potong kuku pada setiap hari dalam seminggu:

Potong Kuku Hari Senin

Potong kuku pada hari Senin diyakini memiliki keutamaan tersendiri, di mana umat Muslim percaya bahwa tindakan ini dapat mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Potong kuku pada hari Senin dipandang sebagai tindakan yang membawa kebaikan dan kesuksesan.

 

Potong Kuku Hari Selasa

Sebaliknya, potong kuku pada hari Selasa diyakini dapat mendatangkan keburukan berupa kerusakan dan kehancuran. Keyakinan ini mengajarkan umat Muslim untuk menjauhi tindakan yang dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan mereka.

BACA JUGA:Bagaimana Hukumnya dalam Islam Mimpi Basah Ketika Puasa pada Bulan Ramadan?

Potong Kuku Hari Rabu

Potong kuku pada hari Rabu dipercaya dapat mempengaruhi akhlak seseorang. Ada keyakinan bahwa potong kuku pada hari Rabu dapat membuat akhlak menjadi buruk atau tidak baik. Oleh karena itu, umat Muslim diajarkan untuk berhati-hati dalam melakukan tindakan kecil seperti potong kuku agar tidak mengganggu kebaikan akhlak mereka.

 

Potong Kuku Hari Kamis

Potong kuku pada hari Kamis dipercaya akan mendatangkan kekayaan bagi yang melakukannya. Ini menjadi dorongan bagi umat Muslim untuk melakukan tindakan baik seperti potong kuku pada hari Kamis sebagai upaya untuk mencapai keberlimpahan rezeki.

BACA JUGA:Lupa Membaca Niat Puasa, Apakah Puasa Tetap Sah?

 

Potong Kuku Hari Jumat

Potong kuku pada hari Jumat dianggap sebagai tindakan yang penuh kebaikan. Selain menjaga kebersihan tubuh, potong kuku pada hari Jumat juga dianggap sebagai pertanda sifat santun dan kesopanan. Rasulullah mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa merawat tubuh dan menjaga kebersihan sebagai bagian dari ibadah.

 

Potong Kuku Hari Sabtu

Potong kuku pada hari Sabtu diyakini dapat membawa dampak negatif berupa sakit. Keyakinan ini mengingatkan umat Muslim untuk berhati-hati dalam melakukan tindakan kecil seperti potong kuku agar tidak menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:Apa Hukumnya Orang Non-Muslim Mengikuti Puasa Ramadhan?

 

Potong Kuku Hari Minggu

Potong kuku pada hari Minggu dipercaya tidak mendatangkan barokah. Ini mengajarkan umat Muslim untuk menghindari tindakan yang tidak membawa manfaat atau kebaikan dalam kehidupan mereka.

Dalam ajaran Islam, memotong kuku bukan sekadar tindakan fisik semata, tetapi juga memiliki tuntunan yang spesifik dan penuh makna. Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan petunjuk yang jelas mengenai cara dan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan ini.

BACA JUGA:Menelan Air Liur saat Berpuasa, Apakah Membatalkan Puasa?


Tertib dalam Memotong Kuku--Foto : Freepik.com/freepik

 

Tertib dalam Memotong Kuku

Menurut Kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar menyampaikan bahwa meskipun tidak ada hadis yang secara spesifik menjelaskan tentang tertib memotong kuku, namun Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim bahwa ada sunnah yang menyarankan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, kemudian tengah, manis, kelingking, dan jempol.

Sedangkan untuk tangan kiri dimulai dari jari kelingking, manis, hingga jempol. Begitu juga untuk kaki, dimulai dari jari kelingking sebelah kanan hingga jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol hingga jari kelingking.

BACA JUGA:Jarang Diketahui Mushalla Jibril, inilah Tempat di Mana Malaikat Jibril Mengimami Rasulullah SAW

 

Batasan Waktu Memotong Kuku

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, disebutkan bahwa umat Muslim diberi batasan waktu dalam memotong kuku, yaitu tidak dibiarkan lebih dari 40 hari.

Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dan merawat tubuh secara teratur dalam ajaran Islam. Kuku yang terlalu panjang dapat menjadi sarang kuman dan tidak sesuai dengan tuntunan kesucian dalam Islam.

 

Memotong Kuku Sebelum Sholat Jumat

Bagi pria Muslim, memotong kuku sebelum melaksanakan sholat Jumat adalah sunnah yang dianjurkan. Ini mengikuti contoh Rasulullah yang melakukan tindakan ini sebelum sholat Jumat. Imam asy-Syafi’i dan ulama-ulama asy-Syafi’iyah menggarisbawahi pentingnya memotong kuku sebelum sholat Jumat sebagai bagian dari persiapan spiritual dan fisik sebelum ibadah.

BACA JUGA:Bisa Dipraktekkan! inilah waktu-waktu terbaik dalam bersedekah sesuai anjuran Rasulullah SAW

 

Hari Baik dan Tidak Baik untuk Memotong Kuku

Selain hari Jumat, ada pula hari-hari yang disunahkan untuk memotong kuku seperti hari Kamis dan Senin. Adapun hari lainnya, seperti Sabtu dan Minggu, tidak dianjurkan untuk memotong kuku. Ini mencerminkan penghargaan terhadap tuntunan agama dalam menjaga keseimbangan spiritual dan praktik sehari-hari.

Dalam keseluruhan, memotong kuku dalam ajaran Islam bukan hanya sekadar kebiasaan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan kultural yang mendalam.

Tindakan ini mencerminkan kesadaran umat Muslim akan pentingnya menjaga kebersihan, merawat tubuh, dan mengikuti tuntunan agama dalam setiap aspek kehidupan. Dengan mempraktikkan tuntunan ini, umat Muslim diharapkan dapat memperoleh keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber