OJK Ungkap Tantangan Kredit Kendaraan Listrik Subsidi di Indonesia
OJK Ungkap Tantangan Kredit Kendaraan Listrik Subsidi di Indonesia --freepik.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap tantangan yang dihadapi dalam penyaluran kredit kendaraan listrik di Indonesia.
Meskipun pemerintah telah melakukan upaya intervensi dengan memberikan subsidi. Meskipun beberapa perusahaan multifinance atau leasing telah mulai menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik.
Namun jumlahnya masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan total portofolio pembiayaan yang mereka miliki, hanya sekitar 1–4%.
Menurut Agusman, sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, serta Lembaga Keuangan Mikro dan lainnya (PVML), salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kecenderungan perilaku konsumen.
BACA JUGA:Mengapa Learning Management System Sangat Penting Digunakan Dalam Pembelajaran di Sekolah?
Di Indonesia masyarakat masih lebih memilih kendaraan dengan nilai jual kembali yang tinggi, terutama karena pasar mobil listrik bekas belum berkembang sepenuhnya, sehingga standar harga mobil listrik bekas masih sulit ditetapkan.
Agusman juga menambahkan bahwa menentukan estimasi nilai jaminan untuk mobil listrik lebih kompleks, terutama karena harga komponen baterai yang memiliki pengaruh signifikan.
Namun demikian, dia yakin bahwa dengan mempertimbangkan berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mengembangkan pasar mobil listrik.
Baik di pasar primer maupun pasar sekunder, perusahaan leasing akan semakin aktif dalam menyalurkan pembiayaan untuk sektor kendaraan listrik.
BACA JUGA:Kesengsaraan Warga Gaza Menjalani Ibadah Puasa Di Tengah Perang Yang Berkecamuk
Meskipun beberapa pemain di industri kredit kendaraan listrik mencatat peningkatan dalam penyaluran kredit sepanjang tahun 2023, namun peningkatannya belum signifikan jika dibandingkan dengan total portofolio pembiayaan mereka.
Sebagai contoh, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance telah menyalurkan kredit kendaraan listrik sebesar Rp189 miliar selama tahun 2023.
Ini menandai peningkatan 538% dibandingkan dengan tahun 2022, yang hanya mencapai Rp29,6 miliar.
Meskipun begitu, Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance, Sylvanus Gani, menyatakan bahwa proporsi pembiayaan untuk kendaraan listrik masih relatif kecil, sekitar 0,4% dari total pembiayaan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber