Eksplorasi Lembah Harau di Sumatera Barat

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Lembah Harau, sebuah peradaban alami yang menghampar di tengah Sumatera Barat, mengundang para pelancong untuk menjelajahi keindahan yang memikat.

Terletak di Payakumbuh, destinasi ini menawarkan panorama alam yang menggoda, yang mengingatkan pada keajaiban Ngarai Sianok yang telah terkenal sebelumnya.

Kekayaan alami Lembah Harau tidak hanya tercermin dari tebing granit yang khas, tetapi juga dari atmosfer yang mirip dengan khayalan sebuah desa yang damai, seperti dalam cerita Desa Konoha dari negeri sakura, Jepang.

Pesona tebing yang memukau, gemerlap air terjun yang menawan, serta berbagai kegiatan menarik menjadikan tempat ini magnet bagi para wisatawan yang haus akan petualangan dan keindahan alam.

BACA JUGA:Melihat Ragam Pesona Museum Miraikan di Odaiba, Jepang

sebuah ngarai yang menakjubkan, Lembah Harau, yang terletak di Payakumbuh, telah menjadi tujuan favorit bagi para pengembara sejati.--Gambar : Instagram@clinezz

Merupakan sebuah ngarai yang menakjubkan, Lembah Harau, yang terletak di Payakumbuh, telah menjadi tujuan favorit bagi para pengembara sejati.

Dikelilingi oleh dua tebing cadas yang mencapai ketinggian antara 100 hingga 500 meter, kawasan seluas sekitar 270.5 hektar ini menjadi rumah bagi keajaiban alam yang tiada duanya.

Asal mula nama "Harau" sendiri dikisahkan dalam legenda setempat yang menarik. Konon, penduduk yang tinggal di sekitar lereng ini sering kali terkena dampak banjir dan longsor, sehingga mereka sering berteriak dengan suara parau untuk memperingatkan warga lainnya.

Fenomena ini, kemudian menjadi cikal bakal asal-usul nama "Harau", yang mencerminkan suara parau yang menjadi ciri khas penduduk setempat.

BACA JUGA:Pasar-Pasar Unik di Indonesia: Ada yang Transaksi Menggunakan Bahasa Isyarat dan Meraba Tangan

Keadaan alaminya yang masih alami dan tidak tersentuh menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna langka.--Gambar : Instagram@clinezz

Keunikan tempat wisata alam ini tidak hanya terletak pada asal-usul namanya yang unik, tetapi juga karena statusnya sebagai kawasan cagar alam. Keadaan alaminya yang masih alami dan tidak tersentuh menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna langka.

Bahkan, para pengunjung masih dapat bertemu dengan kera-kera yang berkeliaran bebas di sekitar lembah ini. Para peneliti memperkirakan bahwa batuan-batuan yang terdapat di sini telah berusia lebih dari 30 juta tahun, memberikan nuansa sejarah yang kuat pada lingkungan alam ini.

Sumber: berbagai sumber