Belida Pipih 'Hidup Kembali' dari Kepunahan

Belida Pipih 'Hidup Kembali' dari Kepunahan

Spesies Belida Lopis terancam punah, namun masih bisa dijumpai di aliran sungai seperti Kampar (Riau), Batanghari (Jambi), dan Bawang (Lampung). --Foto : WIKI COMMON/ tangkap [email protected]

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sebuah kabar gembira menghiasi akhir tahun 2023 dengan penemuan yang mengejutkan dunia ilmiah: belida lopis, spesies ikan yang telah dinyatakan punah, ternyata masih hidup di alam liar.

Penemuan ini membawa angin segar dalam upaya konservasi biodiversitas Indonesia, memberikan harapan akan potensi pemulihan spesies-spesies yang diambang kepunahan.

Belida lopis, atau yang juga dikenal sebagai ikan pisau, dinyatakan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada awal tahun 2021.

Namun, penemuan terbaru oleh sebuah tim gabungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pangan Dunia (FAO), Yayasan Selaras Hijau Indonesia, Universitas Jambi, Charles Sturt University Australia, Museum Vienna, Austria, dan Université Montpellier, Prancis, membantah keputusan tersebut.

BACA JUGA:Bangun Ekonomi, Palembang Mulai Kembangkan Budidaya Ikan Belida

Penelitian yang berlangsung sejak November 2015 hingga September 2023 ini menemukan belida lopis di 34 lokasi di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Melalui teknik sekuensing Deoxyribonucleic Acid (DNA) barcoding dan karakterisasi morfologi, keberadaan belida lopis dikonfirmasi.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ternama, Journal of Endangered Species Research Volume 52, November 2023.

Dr. Arif Wibowo, seorang iktiolog dan Kepala Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Alam Laut dan Perairan Darat BRIN, menjelaskan bahwa penelitian ini mengungkap fakta mengejutkan tentang evolusi belida lopis yang diperkirakan terjadi sekitar 1.200 tahun yang lalu.

BACA JUGA:Ikan Belida yang Dinyatakan Punah pada 2020 Kembali Ditemukan di Pulau Jawa

Penelitian juga mengindikasikan kesulitan dalam menemukan belida sumatra di alam liar, dengan mayoritas yang ditemui berasal dari budi daya dan konservasi di waduk dan bendungan kawasan Sumatra.

Penemuan ini membuka ruang bagi revisi status konservasi belida lopis oleh IUCN. Sebelumnya dinyatakan punah, kini belida lopis kembali menjadi fokus perhatian sebagai spesies yang masih hidup.

Para peneliti berharap agar IUCN mempertimbangkan ulang status konservasi belida lopis, serta memperbarui status belida sumatra dan belida kalimantan menjadi "Kritis" (Critically Endangered) dari status sebelumnya yang "Least Concern". Hal ini didasarkan pada keterbatasan populasi dan persebarannya yang semakin menyusut di alam liar.

Reaksi terhadap penemuan ini sangat positif. Para ahli konservasi dan pecinta alam menyambutnya sebagai tonggak penting dalam upaya perlindungan biodiversitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id