Kritik Terhadap Motor Sport di Desa, Minim Fungsionalitas untuk Kehidupan Sehari-hari

Kritik Terhadap Motor Sport di Desa, Minim Fungsionalitas untuk Kehidupan Sehari-hari

Kritik Terhadap Motor Sport di Desa, Minim Fungsionalitas untuk Kehidupan Sehari-hari-pressfoto-freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Motor sport mungkin menjadi pilihan yang populer di perkotaan, tetapi apakah motor ini benar-benar cocok untuk kehidupan di desa? 

Orang desa memiliki pandangan unik tentang kendaraan bermotor, dan pertimbangan mereka seringkali berbeda dengan mereka yang tinggal di perkotaan. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa alasan mengapa orang desa mungkin merasa motor sport bukanlah pilihan yang tepat untuk kebutuhan mereka.

Mengutip dari merdeka.com, orang desa lebih memilih untuk memakai motor jenus matic untuk keguatan sehari-hari ketimbang pakai motor sport. 

BACA JUGA: Berbeda-Beda Tetapi Tetap Satu Jua! 6 Agama di Indonesia: Tempat Ibadah, Hari Raya dan Kitab Suci

Alasannya karena medan yang ada di desa tidak cocok untuk dilalui terkadang jalam yang becek jadi kendala dan kendala utama tidak bisa bermuatan banyak.

Mengutip dari berbagai sumber, ini dia alasan dan kritik orang desa terhadap mitor sport yang tidak fungsional dipakai sehari-hari di desa: 

1. Tidak Cocok untuk Angkut Rumput

Salah satu alasan utama mengapa orang desa mungkin tidak memilih motor sport adalah desain jok yang tinggi dan runcing.

Hal ini menjadi kendala ketika harus mengangkut muatan seperti karung rumput. Jok yang tinggi dan runcing membuat sulit untuk mengikat karung rumput dengan stabil, sehingga mengangkut muatan seperti ini bisa menjadi tugas yang sulit dan berisiko.


Kritik Terhadap Motor Sport di Desa, Minim Fungsionalitas untuk Kehidupan Sehari-hari--Foto instagram.com/@andy_fr06

Di desa, kebutuhan untuk mengangkut barang-barang seperti rumput adalah hal yang umum. Petani dan pekerja desa seringkali memerlukan kendaraan yang dapat dengan mudah mengakomodasi muatan besar dan membawanya dengan aman. Motor sport, dengan desain joknya, mungkin tidak menjadi pilihan yang efisien untuk kebutuhan ini.

2. Tidak Mendukung Boti (Bonceng Tiga)

Boti, atau bonceng tiga, adalah hal yang biasa di desa. Banyak orang desa sering kali harus berbagi kendaraan dengan anggota keluarga atau teman-teman mereka, dan kemampuan untuk membawa tiga orang sekaligus menjadi hal yang sangat dihargai. Sayangnya, motor sport tidak dirancang untuk membawa tiga orang secara nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber