Motor Sering Parkir Tanpa Atap dan Dampaknya pada Performa dan Keawetan

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Penempatan motor di area terbuka atau tanpa atap dapat merugikan kondisi kendaraan, khususnya pada bagian eksterior, akibat pengaruh cuaca di Indonesia yang secara signifikan mempengaruhi kondisi tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Perubahan paling mencolok terjadi pada cat kendaraan yang sering diparkir di ruang terbuka. Awalnya, permukaan cat rentan terhadap pertumbuhan jamur (titik air yang mengering), yang seiring waktu dapat merusak lapisan cat. 

Apabila dibiarkan dalam waktu yang lama, warna cat dapat memudar dan kehilangan kilau aslinya.

Tidak hanya cat, komponen bodi yang bersifat transparan juga rentan terhadap dampak negatif. Misalnya, spidometer dan mika lampu yang terbuat dari plastik transparan.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Menambal Ban Tubeless dengan Metode Tepat untuk Keamanan dan Efektivitas

Pada penggunaan jangka panjang, area ini dapat mengalami retak jika terpapar secara berulang pada panas matahari.

Pergeseran fokus ke bagian plastik dan karet yang berwarna hitam, seperti pada sepatbor belakang, menunjukkan perubahan seiring waktu. 

Jika komponen bodi ini sering terkena panas matahari dan hujan, warna cat dapat memudar atau berubah menjadi keputihan, dengan munculnya guratan retak-retak dan permukaan yang tampak kusam. 

Pada tahap ini, penggantian komponen tersebut diperlukan untuk mengembalikan tampilan kendaraan seperti semula.

BACA JUGA:Perjanjian Baru Antara Indonesia dan Rwanda: Langkah Penting Menuju Kesepakatan Suaka

Mengingat berbagai dampak negatif akibat penempatan motor di tempat terbuka, disarankan untuk selalu berupaya agar motor diparkir di tempat yang memiliki atap. 

Namun, jika hal tersebut sulit dilakukan, pemilik motor dapat mengambil langkah preventif dengan menggunakan sarung atau penutup motor sebagai pelindung eksterior dari pengaruh buruk cuaca, seperti panas matahari dan hujan.(*)

Sumber: