Mitos dan Fakta Minum Kopi bagi Anak-anak

Mitos dan Fakta Minum Kopi bagi Anak-anak

Kopi baik untuk kesehatan orang dewasa namun tidak baik bagi anak-anak.--freepik.com/@freepik

OKU, PALTV.CO.ID - Meminum kopi sudah dilakukan dari sejak dahulu hingga saat ini. Pada zaman dahulu, meminum kopi juga dipercaya dapat memberikan dampak kesehatan.

Bahkan dahulu kala, kopi juga diberikan kepada anak-anak hingga bayi oleh orang tua yang dipercaya dapat menyehatkan anak-anak mereka.

Meminum kopi bagi orang dewasa memang dipercaya memberikan dampak kesehatan dengan porsi tertentu dan meminumnya tanpa tambahan gula, susu dan dan lainnya.

Namun bagaimana jika kopi diminum oleh anak-anak atau bayi? Benarkah dapat menyehatkan atau malah sebaliknya?

BACA JUGA:Yuk Kenali Kopi Khas Ulu Ogan, Kopi Robusta Mirip Rasa Arabika

Sejak dahulu hingga saat ini kita sering mendengar orang tua memberikan minuman kopi pada anak-anak dengan alasan untuk mengobati kejang-kejang atau step.

Apakah hal ini dapat dibenarkan atau sekedar mitos yang dipercayai tanpa ada penelitian yang dapat membenarkannya?

Dari berbagai penelitian, meminumkan kopi pada anak-anak belum ditemukan manfaat untuk mengobati kejang-kejang atau step.

Faktanya, memberikan minuman kopi pada anak-anak justru malah membahayakan kesehatan anak tersebut, bahkan bisa berujung kematian.

BACA JUGA:Nikmat Kopi Mana Lagi yang Engkau Rasakan?! Bagi Pecinta Kopi, Kenali Ciri Kopi Asli dan Campuran

Kopi sendiri mengandung zat yang dikenal dengan kafein. Di mana kafein ini tidak bisa diserap secara baik oleh tubuh anak-anak.

Karena tubuh anak tidaklah sama dengan tubuh orang dewasa, terutama fungsi hati dan ginjal pada anak-anak belum sempurna.

Pada tubuh anak-anak, kafein baru bisa diserap di atas 70 sampai 100 jam. Sementara pada orang dewasa, kafein bisa terserap pada tubuh dalam waktu 7 jam.

Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan insomnia pada anak dan bayi. Ketika anak dan bayi kesulitan untuk tidur akibat kafein yang memicu meningkatnya hormon adrenalin, yang berakibat anak dan bayi cemas dan gelisah. Bahkan juga mempengaruhi denyut jantung pada bayi dan anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber