Protes Petugas Kesehatan Australia Menyikapi Serangan Israel di Palestina

Protes Petugas Kesehatan Australia Menyikapi Serangan Israel di Palestina

Protes Petugas Kesehatan Australia Menyikapi Serangan Israel di Palestina-- Sumber foto: instagram@aminaelshadei

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ratusan petugas kesehatan di Sydney dan Melbourne menggelar demonstrasi pada Senin malam sebagai bentuk kecaman terhadap serangan genosida yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap Palestina.

Melanggar hukum internasional, IDF telah menargetkan fasilitas kesehatan, dengan lebih dari 330 serangan sejak 7 Oktober, menyebabkan puluhan petugas kesehatan tewas, Kamis (23/11/2023).

Reaksi meluas dari petugas kesehatan di seluruh dunia dipicu oleh dampak serangan tersebut, yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Meskipun di luar garis resmi serikat pekerja, demonstrasi tersebut menyoroti kebrutalan Israel, khususnya pada Hari Anak Sedunia, dengan pembacaan nama-nama anak yang menjadi korban.

Di Sydney, lebih dari 100 petugas kesehatan berkumpul di luar Rumah Sakit Westmead, menyalakan lilin sebagai simbol protes. Acara tersebut menyoroti khususnya pembunuhan anak-anak di Gaza, mencerminkan kebrutalan yang melampaui daftar nama yang hanya mencakup sebagian kecil dari korban.

BACA JUGA:Alexander Marwata Menegaskan Status Firly Bahuri Masih Sebagai Ketua KPK Aktif

Amir, seorang mahasiswa kedokteran yang turut serta dalam protes di Westmead, mengungkapkan kepedihan atas tragedi di Gaza.

Di Melbourne, sekitar 200 petugas kesehatan melakukan unjuk rasa, dengan partisipasi dua dokter yang turut merespons.

Dr. Ola Aladassi, seorang ilmuwan medis asal Gaza yang fokus pada kanker serviks, mengecam klaim bahwa rumah sakit berfungsi sebagai tameng militer.

Dia menyoroti dampak kekurangan oksigen dan listrik pada bayi yang baru lahir di rumah sakit Gaza, menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional dan kehilangan nilai kemanusiaan.

BACA JUGA:Ternyata Tersangka Ketua KPK Firli Bahuri Pernah Menjabat Kapolda Sumsel Selama 3 Bulan Pada Tahun 2019

Sejumlah petugas kesehatan dari empat rumah sakit bergabung dalam protes, termasuk Josh, seorang perawat, dan Seema, seorang dokter. Seema mengecam serangan terhadap warga sipil dan menekankan perlunya menghentikan pasokan perlengkapan militer ke Israel.

Namun, serikat pekerja terbesar, Federasi Keperawatan dan Kebidanan Australia (ANMF), tidak secara resmi mendukung acara tersebut. ANMF hampir sepenuhnya diam selama lebih dari enam minggu serangan intensif, meninggalkan anggotanya tanpa dukungan yang memadai.

Pernyataan ANMF bahkan tidak mencatat pemboman berulang-ulang oleh Israel terhadap rumah sakit. Kehadiran dan dukungan serikat pekerja menjadi faktor penting dalam melawan genosida Israel.

Para petugas kesehatan perlu mengambil langkah konkret dengan membentuk komite-komite di rumah sakit dan tempat kerja lainnya. Melalui jaringan ini, mereka dapat memimpin perjuangan politik dan industri melawan rezim genosida Israel dan sekutunya, termasuk pemerintahan Partai Buruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: wsws.org