Mengeksplorasi Romantisme Legenda Cinta Ashima di Hutan Batu Tiongkok
Mengeksplorasi Romantisme Legenda Cinta Ashima di Hutan Batu Tiongkok--(Gambar: Instagram\ travel.china_)
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Sebuah kisah cinta abadi menetap di antara pemandangan megah hutan batu di Provinsi Yunnan, Tiongkok.
Ashima, seorang wanita anggun, telah menunggu tak henti-hentinya kekasihnya kembali, namun kisah cintanya hanya merajut legenda dalam hutan batu yang megah itu.
Perjalanan selama lebih dari satu jam dari ibu kota Provinsi Yunnan, Kunming, cuaca mendung melingkupi perjalanan dari Kunming hingga mencapai kawasan hutan batu yang terkenal dengan istilah South China Karst.
Hutan batu ini tidak hanya menjadi daya tarik alam yang memukau, tetapi juga menjadi latar belakang bagi legenda cinta antara Ahei dan Ashima, melebur menjadi bagian tak terpisahkan dari daya tarik wisata alam.
BACA JUGA:Mobil LCGC Teririt di Indonesia 2023: Pilihan Hemat Bahan Bakar untuk Pengendara Pemula
Legenda mencatat bahwa ratusan juta tahun yang lalu, wilayah ini merupakan lautan luas yang melalui proses evolusi rumit hingga menjadi hutan batu yang memikat.
"Proses evolusi terbentuknya hutan batu ini membutuhkan waktu ratusan juta tahun dan rumit, bahkan terjadinya hutan batu tersebut dianggap sebagai legenda geologi," jelas Ahe Liu, pemandu wisata yang memandu perjalanan jurnalis dari Jawa Timur.
UNESCO menetapkan kawasan ini sebagai taman geologi dunia pada tahun 2004. Gerak tektonik kerak bumi perlahan-lahan mengangkat tanah di daerah ini, mengubah lautan menjadi daratan, dan dataran menjadi gunung tinggi. Dalam perjalanan evolusi ini, batu-batu cadas hutan batu terbentuk di dalam air dan melewati ujian api.
Dengan luas 1.500 kilometer persegi, hutan batu ini tidak hanya menawarkan pemandangan satu titik ke titik lainnya, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan dari puncak bukit batu.
Gugusan batu menjulang tinggi dan terlihat seperti menyatu dengan dinding batu lainnya, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan mendebarkan.
Menurut cerita setempat, melewati batu yang tampak menempel satu sama lainnya tidak akan membawa malapetaka jika hati seseorang baik, namun sebaliknya, kejadian yang tidak diinginkan dapat terjadi.
Hutan batu Yunnan, khususnya di daerah Shilin, mencerminkan sejarah evolusi bumi melalui geomorfologi karst yang unik. Pada tahun 2004, setelah diakui sebagai taman geologi dunia, pengelola mengalokasikan dana besar untuk pemulihan lingkungan dan penyegaran tampilan hutan batu.
Penanaman lebih dari 130.000 pohon dengan petunjuk jalan yang mendukung dalam bahasa Mandarin, Inggris, Perancis, Jepang, dan Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: