Dunia Dihebohkan Belanda Selidiki Aplikasi Taksi Yandex, Apa yang Terjadi?

Dunia Dihebohkan Belanda Selidiki Aplikasi Taksi Yandex, Apa yang Terjadi?

Aplikasi taksi yandex.--(Sumber foto: instagram @itvzinas)

PALEMBANG, PALTV. CO. ID- Pihak berwenang Belanda sedang menyelidiki aplikasi ride-hailing milik Yandex, Yango, karena khawatir aplikasi tersebut akan membagi data pelanggan Eropa dengan Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia, Bloomberg melaporkan pada hari Rabu.

Seperti dilangsir dari The Moscov Times, Otoritas Perlindungan Data Belanda mengkonfirmasi penyelidikan terhadap Yango setelah Finlandia pada bulan Agustus menghentikan sementara transfer data pengguna ke Rusia, sebuah langkah yang didorong oleh undang-undang baru di Rusia yang mewajibkan aplikasi ride-hailing untuk memberikan data pengguna ke FSB.

Regulator perlindungan data Finlandia mencabut penangguhan tersebut bulan lalu setelah penyelidikannya menemukan bahwa layanan Yango di Eropa tidak termasuk dalam cakupan undang-undang baru Rusia.

Yango, yang beroperasi di 14 negara di Eropa, mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan Badan Perlindungan Data Belanda untuk menunjukkan kepatuhannya terhadap aturan perlindungan data Eropa.

BACA JUGA: Gempuran Serangan Israel, 400 Warga Rusia Mengungsi ke Jalur Gaza

“Seperti yang selalu kami nyatakan, data pengguna Yango tidak dapat diperoleh dari layanan oleh otoritas Rusia di luar prosedur internasional yang telah ditetapkan, misalnya dengan melibatkan Interpol,” kata perusahaan itu.

Yango mengatakan pada hari Kamis bahwa penyelidikan Finlandia menunjukkan pemrosesan datanya tidak menimbulkan “ancaman apa pun” terhadap hak dan kebebasan pengguna di Eropa, menurut Reuters.

Sanksi yang disahkan akibat perang Rusia di Ukraina telah memaksa Yandex, yang pernah menjadi andalan sektor teknologi Rusia, untuk terpecah menjadi dua entitas perusahaan terpisah – yang satu terdaftar di Rusia dan yang lainnya di Belanda.

Perusahaan yang berbasis di Amsterdam ini berencana untuk fokus pada teknologi baru, termasuk Yango, untuk pasar internasional.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: