PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Siapa sangka Zhang Yiming seorang anak muda yang hidup di sebuah apartemen kecil di Cina, akan menjadi orang terkaya ke-2 di Cina dengan punya aplikasi Tik Tok.
Meski baru berumur 38 tahun, jumlah kekayaan Zhang Yiming menurut catatan data Bloomber Billionaires Index, harta Zhang sudah mencapai USD 60 miliar atau sekitar Rp 878 triliun lebih.
Adalah perusaah bernama Byte dance milik Zhang Yiming yang merupakan perusahaan teknologi raksasa di Cina,yang juga pemilik aplikasi Tik Tok dengan pengunduh mencapai 1 miliar di seluruh dunia.
Byte Dance milik Zhang Yiming ini juga bergerak di jaringan Rumah Sakit terbesar di China dan juga memiliki ketertarikan untuk berbisnis di sektor media, edukasi hingga video games.
BACA JUGA:Layanan KUR BRI 2023, Berikut Tabel Angsuran Pinjaman Rp50 Juta Sampai Rp150 Juta
Bagaimana Byte Dance ini berkembang, sehingga menjadikan Zhang Yimin menjadi orang terkaya ke-2 di Cina?.
Cerita menariknya adalah Zhang memiliki bisnis byte dance pada 2012 dari apartemen kecil di Beijing dari situ dalam beberapa bulan Zhang meluncurkan aplikasi agregator berita bernama Toutiao.
Zhang lahir 10 April 1983 di long Yan fujian Cina. Zhang adalah seorang insinyur perangkat lunak lulusan Universitas Nankai di Tianjin. Dia belajar di universias Nankai mengambil jurusan mikroelektronik sebelum melanjutkan ke rekayasan perangkat lunak. Belajar di Tianjing dari tahun 2001 sampai 2005.
Zhang Yiming : Pemilik Tik Tok jadi orang terkaya nomor 2 di Cina punya Harta Rp 878 Triliun--instagram.com/@zhang_yiming
Ketekunan dan kerjakeras Zhang menjadikannya CEO Byte Dance, meskipun karena ingin lebih berkembag Zhang melepas jabatan CEO kepada salah satu pendiri byte dance juga yakni Kepala SDM Byte Dance yakni Liang Rubo.
Zhang awalnya berpikir bahwa pengguna Ponsel pintar Cina sedang berjuang untuk menemukan informasi di aplikasi seluler yang tersedia pada tahun 2012.
Raksasa pencarian Baidu mencampurkan hasil pencarian dengan iklan yang dirahasiakan visinya adalah untuk mendorong konten yang relevan pada pengguna menggunakan rekomendasi yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.
Pada akhir 2018 dengan lebih dari satu miliar pengguna bulanan di seluruh aplikasi Byte Dance akhirnya Byte Dance mengalahkan aplikasi Uber untuk menjadi startup paling berharga di dunia.
Byte Dance dikabarkan sudah memutuskan untuk menggandeng Oracle untuk menjalankan Operasi tik tok di Amerika Serikat dan menolak tawaran akuisisi yang ditawarkan Microsoft dan Wolmart.