Orang luar hanya dapat mengunjungi Suku Baduy dengan izin resmi dari pemerintah setempat, dan bahkan dengan izin tersebut, mereka harus tetap menghormati aturan dan adat istiadat suku ini.
4. Tidak Boleh Memasuki Hutan Tanpa Alasan Sakral
Suku Baduy memiliki hutan suci yang disebut "Leuwidamar," di mana mereka melakukan berbagai upacara adat. Hutan ini dianggap sakral, dan orang luar tidak diizinkan masuk tanpa alasan yang jelas dan sah. Mereka menghormati alam dan menjaga keseimbangan ekosistem di dalam hutan ini.
5. Tidak Boleh Menikahi Orang dari Luar Suku Baduy
Salah satu aturan yang paling ketat dalam Suku Baduy adalah larangan menikahi orang dari luar suku. Mereka percaya bahwa pernikahan semacam itu dapat mengganggu keturunan dan tradisi mereka.
Oleh karena itu, pernikahan di antara anggota suku Baduy harus tetap dalam komunitas mereka sendiri.
6. Dilarang Mandi Menggunakan Sabun atau Shampoo
Aturan dan larangan yang harus dipatuhi lainya adalah tidak mandi di sungai atau wilayah Baduy Dalam dengan menggunakan sabun, shampoo dan pasta gigi.
Wisatawan yang berkunjung tidak diperbolehkan menggunakan bahan kimia, hal ini dikarenakan mereka sangat menjaga alam lingkungan kampung suku Baduy Dalam yang masih alami. Selain itu, larangan ini bertujuan untuk menghindari pencemaran di aliran sungai kampung Baduy.
7. Tidak Boleh Membuat Api di Malam Hari
Suku Baduy memiliki kepercayaan bahwa membuat api di malam hari dapat mengundang roh jahat. Oleh karena itu, mereka tidak boleh membuat api di luar rumah setelah matahari terbenam. Ini adalah salah satu aturan penting yang harus diikuti oleh anggota suku.
Suku Baduy adalah contoh nyata dari kelompok masyarakat yang berusaha keras untuk menjaga tradisi, budaya, dan nilai-nilai mereka.
BACA JUGA:Mengenal Propolis, Bahan Pengobatan Sejak Zaman Kuno dan 7 Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh
Meskipun larangan dan aturan mereka mungkin terasa ketat bagi sebagian orang, ini adalah bagian penting dari identitas dan kelangsungan budaya mereka yang unik. Dengan menghormati aturan dan larangan ini, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya menjaga warisan budaya yang berharga bagi masa depan.*