BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Mendapat informasi adanya titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun IV Setia Harapan Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, personel Polsek Talang Kelapa dan Polres Banyuasin segera melakukan patroli.
Patroli yang dilakukan oleh personel pada pengawas dan pemantau Karhutla Polsek Talang Kelapa tersebut, untuk melakukan pengecekan titik koordinat tempat yang diindikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada hari Kamis, 14 September 2023 pukul 05:30 WIB.
Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini yakni AKP Marwijaya bersama anggota Ipda Suherto, Aipda Rudi Santoso, Bripka Ahyadi, dan Bripka Fitriansyah.
Lalu Bhabinkamtibmas Desa Sungai Rengit Bripka Bambang S, Babinsa Desa Sungai Rengit Sertu Sulian, dan Kepala Dusun IV Sri Bagjo.
BACA JUGA:Kupas Mitos dan Fakta Kepribadian Ganda, Sering Salah Dipahami
BACA JUGA:Ratusan WBP Lapas Kelas IIB Sekayu Ramaikan Kegiatan Gema Sholawat Penyejuk Hati
Kemudian, Anggota BPD Sungai Rengit Bambang Setio, Humas PT SIP Salman, Damkar PT SIP sebanyak 10 orang, Warga dan Masyarakat Peduli Api Banyuasin 11 orang, Damkar PT SLJ 10 orang, Anggota BPBD Banyuasin 7 orang, 1 personel Polri dan 1 personel TNI, dan Anggota Manggala Agni Banyuasin 5 orang.
Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kasi Humas Polres Banyuasin Iptu Sutedjo, saat dikonfirmasi membenarkan kalau Personel Polsek Talang Kelapa mengecek langsung ke lokasi titik panas (hotspot) di Dusun IV Setia Harapan Desa Sungai Rengit.
“Bermula adanya informasi kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan di Dusun IV Setia Harapan Desa Sungai Rengit. Atas informasi ini Personel Polsek Talang Kelapa melakukan pengecekan langsung ke lokasi titik hotspot tersebut,” ujar Iptu Sutedjo pada hari Sabtu, 16 September 2023.
Menurut Iptu Sutedjo, untuk menuju ke lokasi tersebut petugas menempuh perjalanan 90 menit dari Mako Polsek Talang Kelapa. Diperkirakan luas Lahan 50 hektare dan lahan yang terbakar 19 hektare.
“Pemadaman dilaksanakan dengan menggunakan mesin pompa air sebanyak lima unit, satu unit mobil Damkar dari BPBD dan satu unit mobil Damkar dari Manggala Agni. Sebagian besar titik api tidak bisa di jangkau untuk dipadamkan,” jelas Iptu Sutedjo.
Kata Iptu Sutedjo, dari keterangan petugas yang di lokasi kejadian bahwa jenis tanah rawa lahan gambut dan kondisi lahan kebun sawit dan semak belukar.
Berkat kerja keras tim, titik api dan lahan yang terbakar sudah mulai berangsur dipadamkan. Namun karena lahan gambut, bara api masih mendekam di bawah permukaan tanah.