Sang ratu atau putri tersebut tidak sudi memiliki suami yang kejam, oleh karena itu ia memutuskan jika kerajaannya kalah, sang ratu akan bunuh diri. Tetapi ia dan rakyatnya tidak akan menyerah kalah begitu saja.
Akan tetapi, Datuk Pakantudong tidak setuju jika sang putri bunuh diri apabila kalah dari Parojingga. Maka dari itu ia meminta sang putri untuk memanggil Masumai yang merupakan kesayangan dari sang raja sebelum wafat.
Semasa hidupnya, baginda raja memiliki seorang sahabat yang sangat disayanginya yaitu Masumai. Masumai merupakan makhluk halus yang tidak bis akita pandang dengan mata dan bisa menjelma sebagai laki-laki kecil dengan tinggi sepinggang orang dewasa.
Masumai merupakan penunggu abadi yang berdiam di hutan blantara puncak Gunung Dempo. Jika ia menjelma menjadi manusia, tingkah lakunya sangatlah lucu.
Keistimewaan dari Masumai ini terlihat dari ia bisa membuat beragam suara di hutan blantara,seperti teriakan ratusan orang sehingga banyak pemburu yang terkeco dari ulah Masumai ini. Oleh sebab itulah, dari zaman dahulu seluruh binatang di rimba raya sangat sayang dan hormat pada Masumai karena banyak menolong mereka.
Saat sedang dikamar, Putri Bayuruayu mencoba memanggil Masumai, Hanya beberapa detik saja Masumai yang menjelma menjadi manusia kecil sudah berada di kamar tersebut. Putri menjelaskan maksud dan tujuan ia memanggil Masumai.
Masumai membantu sang putri dan pasukannya dengan membawa mereka ke puncak gunung. Masumai membuat suara yang ramai seolah-seolah melakukan penyerangan ketika pasukann Parojingga sampai di gunung.
Karena ulah Masumai inilah akhirnya membuat sang putri dan pasukannya berhasil mengalahkan sang raja.