PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Tongkat komando, sering juga dikenal sebagai "tongkat pimpinan" atau "tongkat kekuasaan," adalah salah satu simbol paling kuat dalam kepemimpinan militer dan peradaban manusia secara umum.
Objek tongkat komando memiliki sejarah yang panjang dan makna simbolis yang mendalam di berbagai budaya.
Meskipun dalam banyak kasus, bentuk fisik tongkat komando mungkin berbeda, konsep tongkat komando selalu mewakili otoritas dan kepemimpinan. Artikel ini akan mengungkap sejarah panjang dan kepentingan simbolis dari tongkat komando.
Sejarah Tongkat Komando
BACA JUGA:WADUH! 6 Unit Sepeda Motor Anggota Polrestabes Palembang Terjaring Rasia Propam
Sejarah penggunaan tongkat komando dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu. Di banyak budaya kuno, pemimpin militer, penguasa, atau tokoh agama.
Sering kali memiliki tongkat khusus yang digunakan sebagai simbol kekuasaan dan otoritas mereka.
Di Mesir Kuno, para faraon sering kali digambarkan memegang tongkat khusus yang dikenal sebagai "was-scepter" yang merupakan simbol dari otoritas mereka dalam memerintah.
Demikian pula, di Mesopotamia kuno, pemimpin seperti raja atau bangsawan memiliki tongkat komando yang digunakan untuk menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah atau pasukan.
Dalam budaya Eropa, tongkat komando juga memiliki sejarah yang kaya. Di Yunani Kuno, tokoh mitologi seperti dewa Zeus sering digambarkan memegang tongkat petir, yang juga merupakan lambang kekuatan dan kekuasaan.
Di Romawi Kuno, senator dan pemimpin militer sering memegang tongkat khusus yang disebut "fasces" yang merupakan simbol kekuasaan mereka dalam Senat atau di medan perang.
Tongkat komando juga ditemukan di budaya-budaya Asia kuno. Di Cina, para kaisar memiliki "tongkat makhluk mitos" yang digunakan untuk menunjukkan supremasi mereka dalam pemerintahan.
Di Jepang, ada tradisi menggunakan "shakujo," sebuah tongkat dengan lonceng, oleh biksu Buddha yang digunakan untuk mengusir makhluk-makhluk jahat.
BACA JUGA:Jatanras Polda Sumsel Backup Polres Muratara Tangkap Pelaku Pembunuhan Adik Bupati Muratara