Menurut Dedi, tarif normal ini tidak membebankan dirinya untuk membayar kebutuhan air bersih kepada PDAM Lematang Enim.
Apalagi sekarang distribusi air bersih ke rumahnya sudah lumayan lancar meski di beberapa waktu masih mengalami hambatan.
BACA JUGA:Hati-Hati! Kota ini Dilarang oleh Nabi Muhammad untuk Dikunjungi
BACA JUGA:Sejarah Sushi: Dari Makanan Fermentasi hingga Hidangan Internasional yang Populer
"Kami sebagai masyarakat kecil senang dengan kembali normalnya tarif PDAM, meski untuk air yang mengalir ke rumah terkadang suka macet," ujar Dedi.
Sering tersendatnya aliran air bersih, menurut Dedi kadang menyulitkan pelanggan untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau pun harus macet jangan sering-sering, karena air bersih dibutuhkan setiaphari.
Dedi lalu menyarankan sekiranya tarif memang harus naik tapi jangan tinggi. Selain itu, PDAM Lematang Enim juga harus memperbaiki kualitas pelayanan agar pendistribusian air bersih ke rumah warga tetap lancar.
Pendistribusian air bersih yang dilakukan oleh PDAM memang masih terkendala masalah di lapangan. Apalagi jika musim kemarau, debit air dari Sungai Enim berkurang dan keruh. Hal ini menyulitkan untuk produksi air bersih.
BACA JUGA:Memahami Psikopat: Karakteristik, Penyebab, dan Pengobatan
BACA JUGA:Mengatasi Kesulitan Berkomunikasi: Tips dan Strategi
Belum lagi terkadang masalah listrik yang dialirkan dari PLN sering mati dan bertekanan rendah. Faktor ini menjadi hambatan utama PDAM Lematang Enim dalam melakukan pendistribusian air bersih kepada pelanggan.*