PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Air Terjun Nglirip, yang terkenal akan keindahan pemandangannya, merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat berada di wilayah Jawa Timur.
Destinasi alam ini terletak di Tuban Selatan, lebih tepatnya di desa kecil bernama Jojogan Mulyo Agung, yang terletak di Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Air Terjun Nglirip memiliki ketinggian sekitar 25-30 meter. Meskipun sudah cukup terkenal, keindahan alam di sekitar air terjun ini tetap terjaga dengan baik.
Pengunjung dapat mencapai lokasi wisata ini menggunakan kendaraan umum maupun pribadi, melalui dua jalur yang tersedia.
BACA JUGA:Kisah Misteri Kuyang, Legenda Hantu Penunggu Pulau Kalimantan yang Suka Meneror Wanita Hamil
Jalur pertama adalah melalui Montong. Wisatawan dapat memulai perjalanan dari terminal Tuban dan menuju Montong, kemudian melanjutkan ke kawasan Jojogan.
Air Terjun Nglirip terletak di antara Jalur Montong dan Jalur Jojogan. Jalur kedua melibatkan kawasan Jatirogo. Wisatawan dapat naik angkutan umum dari terminal Tuban dan menggunakan bus jurusan Jatirogo, yang akan membawa mereka langsung ke kawasan tersebut.
Setelah itu, wisatawan harus turun di warung Jojogan dan dari sana, Air Terjun Nglirip dapat ditemukan sekitar 1 kilometer dari perempatan Jojogan.
Tak hanya indah secara alami, Air Terjun Nglirip juga menyimpan dua cerita mitos yang diakui oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Update Shio Besok Kamis 31 Agustus 2023: Ramalan Shio Kelinci, Kuda, Monyet
BACA JUGA:Dibalik Ritual Mistis Memanggil Roh Jelangkung : Datang Tak Dijemput Pulang Tak Diantar
Menurut mitos pertama, setiap pasangan yang mengunjungi air terjun ini akan berpisah dalam waktu kurang dari 40 hari.
Mitos lainnya mengatakan bahwa calon pengantin yang mengunjungi area sekitar air terjun cenderung tidak memiliki hubungan yang langgeng. Mitos ini berasal dari legenda sekitar kawasan wisata ini.
Kisahnya bermula dari zaman dahulu, dengan sebuah cerita tentang pasangan yang berasal dari kelas sosial yang berbeda. Sang pria berasal dari kalangan bangsawan sementara sang wanita adalah seorang putri desa.