PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Dalam pernikahan adat Batak, ada istilah yang disebut dengan Sinamot. Mahar atau uang yang akan diserahkan oleh pihak laki-laki (paranak), ke pihak mempelai wanita (parboru) inilah yang dinamakan dengan Sinamot atau tuhor ni boru.
Adalah sebuah kewajiban bagi Suku Batak memberikan Sinamot pada acara pernikahan. Karena sinamot sendiri memiliki makna sebagai syarah sahnya pernikahan dan juga merupakan ambang sebuah perjuangan dalam menggarungi bahligai rumah tangga.
Sinamot ini menunjukkan kesungguhan seorang pria, terutama bagi keluarga seluruh besar.
Bagi mempelai wanita Sinamot ini juga merupakan sebuah keyakinan bahwa sang mempelai pria memang bersungguh-sungguh menjadi suami yang bertanggung jawab kelak.
BACA JUGA:Pentingnya Menghindari Konsumsi Makanan Berlebihan Mengandung Micin Selama Kehamilan
Orang tua mempelai wanita tidak akan menyerahkan anaknya kepada pihak laki-laki tanpa realisasi berupa sinamot oleh pihak paranak. Pihak mempelai wanita akan menerima dengan suka cita apabila sinamot sudah diserahkan kepada pihak perempuan.
Inilah bukti kesungguhan yang ditunjukan oleh pihak mempelai laki-laki. Penggunaan Sinamot sendiri adalah untuk mempersiapkan segala bentuk keperluan pesta pernikahan, bukan digunakan untuk keperluan yang diluar keperluan pesta.
Setelah besaran sinamot disepakati dan diserahterimakan dalam prosesi adat Batak disebut dengan Marhata Sinamot. Nilai atau berapa besar sinamot akan ditentukan oleh beberapa faktor yang ditentukan dari pihak mempelai wanita (parboru).
Biasanya dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan, baik oleh pendidikan, status pekerjaan, jarak kediaman, silsilah dalam keluarga, status sosial, dan bermacam hal dari mempelai wanita.
BACA JUGA:Terdapat 11 Fakta Brook: Soul King dalam Kelompok Topi Jerami One Piece
Siapa saja biasanya yang menghadiri prosesi sinamot? biasanya, tetua atau hariapan, keluarga kakak dan adik dari tuan acara atau haha agi suhut dan keluarga boru dari tuan acara.
Kapan Prosesi Marhata Sinamot diadakan? Biasanya sebelum martumpol atau prosesi pertunangan digelar. Waktu Martumpol diadakan biasanya tidak jauh dari waktu atau tanggal yang telah ditetapkan untuk pesta perkawinan adat dilaksanakan.
Karena Pernikahan adalah momen sakral bagi setiap pasangan yang akan mengarungi bahligai rumah. Dengan tujuan akan mendapatkan pasangan hidup yang bertanggung jawab, saling mengasihi dan menyayangi.
Bukanlah hal yang mudah bagi suatu pernikahan, diperlukan kesungguhan dan komitmen juga dilatar belakangi sesuai dengan adat istiadat yang berlatar belakang suku. Banyak suku di Indonesia memiliki prosesi dalam menjelang pernikahan. Adat istiadat yang beragam yang memiliki tujuan yang sama.
BACA JUGA:Agnes Monica, Raih Juara 1 dalam Kompetisi AEEP 2023 di Korea Selatan