Cerita lain mengisahkan tentang seorang wanita yang menaiki sebuah kendaraan umum, menuju Bandung. Menjelang pukul sebelas malam, perjalanan mereka memasuki areal Tol Cipularang.
BACA JUGA:Menghidupkan Semangat 17 Agustus Melalui Sedekah Juada, Kelezatan Kuliner Khas Musi Banyuasin
BACA JUGA:Keindahan Sejarah dan Arsitektur Masjid Agung Palembang, Warisan Kerajaan Kesultanan
Sopir kendaraan tersebut, dengan tegas, menasihatkan wanita tersebut untuk tidak menoleh ke belakang. Meski anjuran itu diucapkan dengan keras, rasa ingin tahu membara menguasai wanita tersebut.
Ia mengintip ke arah jendela, hanya untuk dihadapkan pada suatu pemandangan yang meruntuhkan segala logika. Di balik jendela, terbayang sosok wanita berpakaian putih, dengan wajah yang telah terluka dan hancur.
Tahukah Anda bahwa Jalur Cipularang ini nyatanya terbentuk dengan cara memotong Gunung Hejo? Berbagai warga di sekitar percaya bahwa penunggu Gunung Hejo merasa terganggu dan marah oleh tindakan ini.
Konsekuensinya, koridor Tol Cipularang menjadi saksi bisu dari ketidakpuasan roh penjaga gunung yang merasa kediamannya telah diacak-acak oleh pembangunan jalan tol. Seiring dengan ketidakpuasan ini, gelombang kecelakaan yang menghiasi jalur tol tak dapat dihindarkan.
BACA JUGA:Lomba Gerak Jalan Gunakan Jalan Umum Penyebab Kemacetan di Muara Enim
BACA JUGA:Alergi Hidung dan Risiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Apa yang Perlu Anda Ketahui
Kisah-kisah mengerikan seperti ini mewarnai lanskap misteri yang mengelilingi Tol Cipularang. Meskipun tak terbukti secara ilmiah, cerita-cerita ini memberi nuansa gelap dan tak terduga pada pengalaman pengguna jalan tol.
Dengan beragam perspektif dan keyakinan, pertanyaan tentang kebenaran cerita ini tetap tergantung pada sudut pandang masing-masing.(*)