Keunikan ketiga berasal dari sebuah ciri khas. Ciri khas utama yang dikenal masyrakat Indonesia dari suku Dayak ini yaitu tato di tubuh yang biasanya masyarakat menyebutnya dengan istilah tutang. Tato yang dimiliki suku Dayak ini mempunyai arti yang erat kaitannya dengan tujuan maupun kejadian sehingga tato yang dibuat juga tidak dibuat sembarangan.
Keunikan selanjutnya dari suku Dayak ini adalah budayanya. Kebudaayan yang dimiliki oleh suku Dayak ini masih sangat kental akan tari-tarian. Ada tiga tarian yang biasanya masyarakat suku Dayak ini lakukan yaitu tari leleng, kancet papatai, dan hutdoq. Ketiga tarian itu mempunyai tujuan dan makna yang berbeda-beda, contohnya seperti setelah menanam padi biasanya masyrakat melakukan tarian yakni tari hudoq.
Keunikan yang terakhir pada suku Dayak ini adalah Agama yang dianut. Pada dasarnya suku Dayak ini menganut agama Kharingan, dimana agama ini telah dianut oleh leluhur sebelumnya. Uniknya pada era sekarang agama Kharingan tersebut hanya dianut oleh kurang lebih 10% masyarakat suku Dayak. Karena sebagian besar masyarakat suku Dayak kini menganut agama Kristen