OKU TIMUR, PALTV.CO.ID - Suku Komering di Sumatera Selatan dikenal memiliki kekayaan budaya yang unik dan beragam. Salah satu elemen budaya yang menjadi identitas khas daerah ini adalah tarian tradisional yang terjaga dengan baik dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
Beberapa jenis tarian yang menjadi favorit dan dikenal akrab oleh penduduk setempat adalah Tari Minur dan Tari Sabai.
Tari Minur: Keanggunan dan Pesona Perempuan Berhijab
Tari Minur merupakan salah satu tarian tradisional dari Komering OKU Timur yang menjadi simbol keanggunan dan pesona perempuan yang sudah menikah.
BACA JUGA:Sulit Bersaing, Angkutan Kota Palembang Kini Sepi Penumpang
BACA JUGA:Sempat Diberhentikan, 2 Dokter RS Muhammadiyah Palembang Kini Kembali Bertugas
Tarian ini secara khusus diperagakan oleh kaum wanita yang telah menempuh pernikahan. Tari Minur menggambarkan gerakan lembut dan elegan.
Dengan mengenakan pakaian adat khas daerah yang dilengkapi dengan hijab yang menambah daya tarik tersendiri.
Setiap gerakan dalam Tari Minur memiliki makna dan pesan yang ingin disampaikan, seperti rasa syukur atas kelimpahan rezeki, harapan kebahagiaan dalam rumah tangga, dan cinta kasih terhadap keluarga.
Tarian ini sering dipentaskan dalam berbagai acara adat, perayaan, atau upacara keagamaan di Komering OKU Timur, sehingga tetap hidup dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Perahu Gabus dan Telok Abang, Simbol Budaya Palembang Merayakan Kemerdekaan RI
Tari Sabai: Simbol Kegembiraan dan Kebersamaan
Tari Sabai adalah salah satu tarian yang meriah dan energetik, yang menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat Komering OKU Timur. Tarian ini tidak mengenal batasan gender, karena bisa diperagakan baik oleh pria maupun wanita.
Gerakan dalam Tari Sabai ditandai dengan langkah-langkah dinamis dan ceria, dilengkapi dengan iringan musik dan lagu yang mengajak semua orang untuk bergembira dan bersatu dalam suatu momen kebahagiaan.