PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Salah satu fenomena alam yang diketahui sangat dipengaruhi oleh bulan purnama adalah pasang surut air laut. Bulan purnama adalah fenomena alam yang terjadi ketika bulan berada di posisi penuh atau saat permukaan bulan yang terlihat dari Bumi mencapai tahap penuh.
Ini adalah momen di mana bulan terlihat paling terang dan penuh di langit malam. Keindahan dan pesona bulan purnama telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan serta berbagai fenomena alam lainya, termasuk dalam peradaban dan kepercayaan masyarakat. Kali ini kita akan membahas tentang hubungan antara bulan purnama dan pasang surut air laut.
Pasang Surut Air Laut. Pasang surut adalah perubahan periodik yang terjadi pada permukaan laut, di mana air laut naik dan turun secara teratur. Fenomena ini dipengaruhi oleh interaksi gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Faktor yang paling signifikan dalam menyebabkan pasang surut adalah gaya gravitasi yang dihasilkan oleh Bulan dan Matahari terhadap Bumi.
BACA JUGA:Mengenal Hukuman Mati di Indonesia, Bagaimana Proses dan Aturannya!
BACA JUGA:Gaya Hidup Hikikomori Pacu Krisis Populasi di Jepang, Benarkah?
Pengaruh Bulan Purnama pada Pasang Surut
Bulan purnama memiliki peran kunci dalam mempengaruhi tinggi rendahnya pasang surut air laut. Ketika Bulan berada di posisi purnama, gaya gravitasi yang dihasilkan oleh Bulan dan Matahari bekerja searah, yang menyebabkan fenomena pasangnya air laut yang disebut "pasang purnama" atau "pasang bulan purnama."
1. Pasang Purnama: Ketika Bulan purnama berada di titik terdekatnya dengan Bumi, yaitu di titik purnama, gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Hal ini menyebabkan air laut di Bumi terdorong ke arah Bulan.
Di sisi lain, pada sisi yang berlawanan dari Bumi, ada juga peningkatan air laut karena Bumi sendiri tertarik menuju Bulan lebih banyak daripada air di permukaan laut. Akibatnya, air laut mengalami kenaikan yang signifikan, menciptakan kondisi pasang surut purnama yang lebih tinggi dari biasanya.
BACA JUGA:Pantai Pulau Maspari, Keindahan yang Terbayang di Ogan Komering Ilir
2. Surut Purnama: Selama bulan purnama, fenomena "surut purnama" juga terjadi. Surut purnama adalah saat di mana beberapa wilayah mengalami penurunan air laut yang drastis di sekitar garis pantai. Hal ini disebabkan oleh efek pemusatan air di sekitar wilayah dengan pasang surut ekstrem di sisi yang berlawanan dari Bumi terhadap Bulan.
Ketika air tertarik ke arah Bulan pada saat pasang purnama, wilayah lain di sisi yang berlawanan mengalami pengurangan air laut, yang menyebabkan kondisi surut purnama. Selain bulan purnama, posisi Matahari juga mempengaruhi tinggi rendahnya pasang surut. Ketika Matahari dan Bulan berada pada posisi sejajar dengan Bumi.
Seperti saat bulan purnama dan bulan baru, gaya gravitasi mereka bekerja bersama dan menghasilkan pasang surut yang lebih tinggi, yang disebut "pasang tinggi" atau "pasang besar." Sebaliknya, ketika Matahari dan Bulan berada pada posisi tegak lurus terhadap Bumi.
Seperti saat bulan separuh atau kuarter, gaya gravitasi mereka saling mengurangi dan menghasilkan pasang surut yang lebih rendah, yang disebut "surut rendah."