PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Guna memberi rasa aman serta nyaman bagi masyarakat Tionghoa dalam merayakan Cap Go Meh 2023 di Pulau Kemaro, 775 personil gabungan disiagakan selama perayaan Cap Go Meh berlangsung.
Sebanyak 775 personil gabungan dari Polisi, TNI, Dishub, KSOP, dan Pol PP disiagakan di Pulau Kemaro untuk mengamankan perayaan Cap Go Meh tahun ini.
Pengamanan dimulai dari pintu keluar dan masuk dermaga sampai ke pinggiran sungai, untuk mengantisipasi pengunjung yang jatuh ke Sungai Musi.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat memantau situasi di Pulau Kemaro pada Rabu, 1 Februari 2023 mengatakan bahwa pengamanan tersebut sudem dimulai dari hari Rabu, 1 Februari 2023.
BACA JUGA:Liga 3 Zona Sumsel: Arsenio Arkan FC Hujani 12 Gol Tanpa Balas ke Gawang PS Lubuk Linggau
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib meninjau pengamanan perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Rabu 1 Februari 2023.-Mulyadi-PALTV
Menurut Ngajib, pengamanan akan diperketat ketika puncak perayaan Cap Go Meh pada hari Jum’at, 3 Februari 2023. Pada tanggal itu, Pulau Kemaro mulai ramai dikunjungi warga Tridharma yang akan melakukan peribadatan, baik dari dalam maupun luar Kota Palembang.
“Saat pelaksanaan Cap Go Meh ini kami dari kepolisian sudah membuat perencanaan untuk pengamanan. Rencana kita akan melibatkan 775 orang personil yang akan kita libatkan untuk pengamanan. Dan tentunya ini gabungan antara TNI, Polri, kemudian dari Dishub, dan Sat Pol PP, dan KSOP, KPLP, dan dari TNI AL untuk pelaksanaan pengamanan. Terutama akan kita khususkan nanti pada saat hari Jum’at pada saat tanggal 3 karena lebih banyak masyarakat yang akan ke sini yang akan melaksanakan Cap Go Meh untuk berdoa dan juga berlibur di sini, sehingga kita akan fokuskan pada tanggal 3 sampai tanggal 4,” jelas Ngajib.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib memberi keterangan mengenai pengamanan perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Rabu 1 Februari 2023.-Mulyadi-PALTV
Peninjauan yang dilakukan Kapolretabes Palembang ini untuk memastikan pengamanan bakal sesuai dengan yang sudah direncanakan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kepastian keamanan, masyarakat Tionghoa dapat beribadah maupun berwisata di Pulau Kemaro dengan rasa tenteram.*