Program Magister KPI Siap Dibuka oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah

"Dulu pendaftarannya memang melalui proposal namun sekarang sudah lebih canggih, usulan untuk Prodi baru itu jauh lebih simpel karena hanya ada tiga kriteria, tidak seperti akreditasi Prodi yang punya sembilan kriteria," jelas Ahmad Sarbini.

Tiga kriteria tersebut adalah:

BACA JUGA:Menghidupkan Kembali Budaya Ngopi dengan Menggunakan Cangkir Lurik Berbahan Seng

BACA JUGA:Reformasi Perpajakan di Hari Pajak 2023, Segeralah lakukan Validasi NIK Menjadi NPWP

1. Identitas prodi yang diusulkan, fakta integritas yang dibuat oleh rektor, dan kriteria kurikulum.
2. Kriteria tentang dosen.
3. Kriteria Unit Pengelola Program Studi dan ditambah 10 lampiran.

Lalu dalam power point (ppt) materinya, Ahmad Sarbini menyebutkan kunci sukses pembukaan Program Magister KPI adalah dukungan penuh pimpinan institusi.

BACA JUGA:Kesal Akun Whatsapp sering Dimasukkan ke Grup, Nah ini Cara Atur WA Tidak Dimasukan ke Grup Sembarangan

BACA JUGA:Rekomendasi Kedai Kopi Anti Mainstream di Palembang yang Menarik Dikunjungi

Komitmen dan kesungguhan semua pemangku kepentingan di UPPS, dan team work yang solid yang memahami:

(a) persyaratan dan prosedur usulan pembukaan Program Magister, (b) mampu menyiapkan semua persyaratan yang harus dipenuhi, (c) memahami borang instrumen pemenuhan syarat minimun akreditasi Program Studi baru jenjang Magister, dan (d) mampu menyiapkan semua dokumen lampiran borang.

Selanjutnya, langkah persiapannya adalah:

1. Memahami persyaratan dan prosedur Asian pembukaan Program Studi baru jenjang Magister.

BACA JUGA:Punya Banyak Anak! Jangan Kuatir Ini Tips Cara Mengelola Keuangan Agar Biaya Hidup Terpenuhi

BACA JUGA:Tak Hanya Indah, Ternyata ini Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan

2. Menyiapkan semua persyaratan yang harus dipenuhi bagi pembukam Program Studi baru jenjang Magister.

3. Memaharal instrumen borang, instrumen pemenuhan syarat minimun akreditasi Program Studi baru jenjang Magister dan dokumen yang harus dilampirkan.

Terakhir, Ahmad Sarbini menegaskan bahwa tidak perlu banyak tim yang bekerja untuk pembentukan Program S2 KPI ini.