Mengenal segitiga exposure dalam fotografi dan cara mengoprasikannya

Jumat 14-07-2023,07:30 WIB
Reporter : M. Daniel Albarie
Editor : Muhadi Syukur

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Segitiga exposure dalam fotografi adalah konsep dasar yang mengacu pada tiga elemen penting dalam mengekspresikan cahaya dalam gambar: bukaan (aperture), kecepatan rana (shutter speed), dan sensitivitas sensor atau film (ISO). Ketiga elemen ini saling berhubungan dan mempengaruhi hasil akhir dari eksposur foto.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing elemen dalam segitiga exposure:

1. Bukaan (Aperture): Merujuk pada ukuran lubang di dalam lensa yang mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera. Bukaan diukur dalam nilai f-stop (misalnya f/2.8, f/4, f/8, dll.). Bukaan yang lebih besar (angka f-stop yang lebih kecil) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke dalam kamera.

Bukaan juga mempengaruhi kedalaman bidang yang tajam pada gambar (depth of field), di mana bukaan yang lebih besar menghasilkan latar belakang yang lebih kabur.

BACA JUGA:Wisata Sekanak Lambidaro Kebanggaan Walikota Palembang Kini Terabaikan

BACA JUGA:Dibalut Air Mata Dokter, Kisah Pilu: Remaja 14 Tahun Lahirkan Anak Akibat Pemerkosaan Kakek

2. Kecepatan rana (Shutter Speed): Merupakan lamanya waktu ketika rana kamera terbuka untuk membiarkan cahaya masuk ke sensor atau film. Kecepatan rana diukur dalam detik atau pecahan detik (misalnya 1/100, 1/250, 1/1000, dll.).

Kecepatan rana yang lebih lambat memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dan dapat menciptakan efek gerakan atau buram jika objek atau kamera bergerak selama pemotretan.

3. Sensitivitas ISO: Mengacu pada seberapa sensitif sensor atau film dalam menangkap cahaya. ISO diukur dalam angka (misalnya ISO 100, ISO 400, ISO 800, dll.). Semakin tinggi nilai ISO, semakin sensitif sensor terhadap cahaya, tetapi juga dapat menghasilkan noise atau butiran pada gambar. ISO tinggi umumnya digunakan dalam kondisi pencahayaan rendah.

Untuk mengoperasikan segitiga exposure, Anda perlu memahami bagaimana ketiga elemen ini saling berhubungan. Ketika salah satu elemen diubah, elemen lainnya harus disesuaikan untuk menjaga eksposur yang seimbang.

BACA JUGA:Mengubah Stigma Janda! Dari Tulang Rusuk Menjadi Tulang Punggung

BACA JUGA:Rahasia Membersihkan Noda pada Keramik dengan Bahan Alami yang Tersedia di Dapur Anda

Misalnya, jika Anda ingin memotret dalam kondisi pencahayaan rendah, Anda dapat memilih bukaan yang lebih besar (misalnya f/2.8) untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Namun, Anda perlu mempertimbangkan kecepatan rana yang lebih lambat (misalnya 1/60) atau meningkatkan ISO (misalnya ISO 800) agar gambar tetap terkena cahaya yang cukup.

Setiap kamera memiliki pengaturan yang berbeda untuk mengubah bukaan, kecepatan rana, dan ISO. Biasanya, Anda dapat menemukan pengaturan ini pada mode manual atau mode semi-manual pada kamera. Jika Anda menggunakan mode manual, Anda dapat secara manual memilih nilai bukaan, kecepatan rana, dan ISO yang diinginkan.

Dalam mode semi-manual, seperti mode aperture priority (A atau Av) atau shutter priority (S atau Tv), Anda memilih salah satu elemen (bukaan atau kecepatan rana), dan kamera secara otomatis menyesuaikan elemen lainnya untuk menjaga eksposur yang seimbang.

Kategori :