Nissan menata ulang posisi paket baterai pada kendaraan listriknya agar tidak hanya aman dan efisien secara struktural, tetapi juga mendukung aliran udara di kolong kendaraan.
Permukaan bawah yang lebih rata membantu mengurangi drag sekaligus meningkatkan stabilitas saat melaju pada kecepatan tinggi.
Sementara itu, desain roda dan velg turut menjadi bagian dari strategi aerodinamika Nissan.
Velg dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi resistansi udara di sekitar roda, yang merupakan salah satu titik kritis penyumbang hambatan angin.
Dengan desain yang lebih tertutup dan aerodinamis, roda tidak hanya menunjang efisiensi, tetapi juga tetap mempertahankan karakter sporty khas SUV modern.
SUV Nissan terbaru fokus efisiensi dan stabilitas--Foto: nissansolobaru
Dalam proses pengembangannya, Nissan memanfaatkan pengalaman dan keahlian yang diperoleh dari ajang balap mobil listrik Formula E.
Teknologi Computational Fluid Dynamics (CFD) menjadi salah satu senjata utama dalam menyempurnakan desain aerodinamis SUV terbarunya.
Melalui simulasi digital canggih, insinyur Nissan dapat menganalisis perilaku aliran udara secara detail, bahkan sebelum kendaraan diproduksi secara fisik.
Menariknya, teknologi CFD ini memungkinkan pengujian aerodinamika dilakukan tidak hanya saat kendaraan bergerak, tetapi juga dalam kondisi diam.
Pendekatan tersebut memberikan gambaran menyeluruh mengenai interaksi udara dengan setiap lekukan bodi kendaraan.
Dengan demikian, Nissan dapat menentukan bentuk paling efisien untuk memotong udara sekaligus mengurangi potensi gangguan aliran yang dapat memengaruhi performa dan efisiensi.
Selain simulasi digital, Nissan juga melakukan pengujian ekstensif di terowongan angin. Fasilitas ini menjadi tahap krusial dalam memverifikasi hasil perhitungan CFD dan memastikan seluruh elemen desain bekerja secara harmonis.
Dalam terowongan angin, setiap detail—mulai dari desain bumper, posisi lampu, hingga bentuk pilar—dievaluasi secara menyeluruh guna menekan koefisien hambatan udara seminimal mungkin.
Hasil dari rangkaian pengembangan tersebut terbilang signifikan. SUV terbaru Nissan diklaim memiliki koefisien hambatan yang rendah untuk kelasnya, sebuah pencapaian penting mengingat karakter SUV yang umumnya memiliki bodi besar dan tinggi.
Koefisien hambatan yang lebih kecil berbanding lurus dengan peningkatan efisiensi energi, terutama bagi kendaraan listrik seperti Nissan Ariya.