PALTV.CO.ID,- Meta kembali menunjukkan keseriusannya dalam pertarungan teknologi kecerdasan buatan.
Raksasa media sosial tersebut resmi mengakuisisi Limitless, sebuah startup yang dikenal sebagai pembuat wearable berbentuk liontin bertenaga AI yang mampu merekam percakapan dan menghasilkan ringkasan otomatis.
Pengumuman ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Limitless, Dan Siroker, melalui sebuah posting blog perusahaan yang menegaskan arah baru keduanya.
Limitless, yang didirikan lima tahun lalu, menjadi sorotan karena inovasinya berupa perangkat klip kecil mirip liontin yang bisa menyimak setiap percakapan sepanjang hari.
Dengan dukungan kecerdasan buatan generatif, perangkat tersebut mampu menyusun ringkasan percakapan, membantu pengguna mengingat detail, serta menganalisis interaksi dengan orang lain secara lebih mendalam.
BACA JUGA:Galaxy M62 vs Poco X3, Duel Baterai Jumbo: Siapa yang Paling Perkasa di 2025?
BACA JUGA:Galaxy M62: Smartphone Baterai Raksasa untuk Pengguna Super Aktif
Wearable ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2024 dengan harga perkenalan sebesar USD 99 dan sejak itu mencuri perhatian kalangan profesional yang menginginkan produktivitas lebih tinggi dalam aktivitas sehari-hari.
Dalam pernyataannya, Siroker mengungkapkan bahwa visi Limitless sejalan dengan arah baru Meta. “Meta baru-baru ini mengumumkan visi untuk menghadirkan superinteligensi personal bagi semua orang.
Bagian penting dari visi ini adalah membangun perangkat wearable bertenaga AI yang luar biasa.
Kami berbagi visi yang sama, dan kami akan bergabung dengan Meta untuk mewujudkannya,” ujarnya. Meski tidak mengungkap besaran nilai transaksi, akuisisi ini dipandang sebagai langkah strategis yang signifikan.
Meta Perluas Ambisi AI Wearable
BACA JUGA:YBM PLN UID S2JB Kirim Relawan dan Logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk Bantu Korban Banjir
BACA JUGA:Wilson Didakwa Kasus Korupsi Pengadaan Batik Perangkat Desa Rugikan Negara 871 Juta
Langkah Meta mengakuisisi Limitless menunjukkan bahwa perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg tersebut semakin serius mengembangkan perangkat keras berbasis kecerdasan buatan setelah sebelumnya berhasil dengan kacamata pintar Ray-Ban Meta.