PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Dalam upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini serta membangun generasi muda yang mandiri, kritis dan memiliki kesadaran politik yang baik, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang mengadakan kegiatan Sosialisasi Sekolah Demokrasi 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 4 Desember 2025 bertempat di Aula Demokrasi Lantai 3 Kantor KPU Kota Palembang, mulai pukul 08:00 WIB sampai dengan selesai.
Program ini dirancang sebagai sarana pendidikan politik bagi pelajar, khususnya peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA), yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa mendatang.
Melalui kegiatan ini Sosialisasi Sekolah Demokrasi 2025, para peserta diharapkan mampu memahami konsep-konsep dasar demokrasi, mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta memiliki kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
BACA JUGA:Diskon Tarif Angkutan, Jumlah Penumpang Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
BACA JUGA:Direktur Utama PT SMB Didakwa Rugikan Negara Rp127 Miliar dalam Kasus Penguasaan Tanah Negara
Kegiatan Sosialisasi Sekolah Demokrasi 2025 diikuti 50 pelajar SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Kamis (4/12/2025).-Suryadi-PALTV
Sebanyak 50 pelajar SMA Muhammadiyah 1 Palembang menjadi peserta dalam Sosialisasi Sekolah Demokrasi 2025 ini.
Mereka tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang disusun secara interaktif, mulai dari sesi materi, dialog terbuka, hingga simulasi sederhana tentang partisipasi demokratis.
Kegiatan Sosialisasi Sekolah Demokrasi 2025 menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang yang kompeten di bidangnya.
Dari Komisioner KPU Kota Palembang Sri Maryati dan Riandy Akbar Pohan, Guru SMA Muhammadiyah 1 Palembang Septian Dini, dan Perwakilan Badan Kesbangpol Kota Palembang.
BACA JUGA:Pelajar Tingkat SMA Mendominasi Korban Kekerasan Seksual di Sumatera Selatan
Para narasumber memberikan pemahaman komprehensif tentang sistem Pemilu, nilai-nilai dasar demokrasi, pentingnya partisipasi politik, hingga tantangan demokrasi di era digital.
Selain itu, peserta juga diajak mendiskusikan berbagai fenomena politik kekinian agar mereka mampu berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.